Lalu, memutar jaringnya dari luar ke dalam, menempelkan bagian demi bagian dengan kakinya, sampai menciptakan lingkaran konsentris dan berakhir dengan spiral pusat dari sutra lengket yang bisa menjebak mangsa.
Jaring yang lengket itu hanya melumpuhkan mangsanya, karena untuk membuatnya mati laba-laba memiliki mulut yang dilengkapi dengan gigi tajamnya.
“Kebanyakan laba-laba menyerang dengan gigi mereka. Mereka hanya mengarungi dan menggigit mangsa sampai mati. Namun, itu adalah hal yang berisiko, karena mangsanya mungkin tidak sepenuhnya terjebak," ujar Coddington.
Beberapa spesies laba-laba telah berevolusi dengan melakukan cara terbaru, yakni meletakkan sehelai sutra lengket di tanah.
Baca juga: Fosil Laba-laba Bersinar Ditemukan di Perancis Selatan, Seperti Apa?
Saat seekor serangga melewatinya, getaran yang dihasilkan memberitahu bahwa ada mangsa dan waktunya untuk menyerang.
Dengan jaring, laba-laba akan membungkus mangsanya agar tidak bisa bergerak dan menggigitnya sampai mati.
Banyak peneliti yang mengaku mempelajari perilaku laba-laba dan sutranya dengan harapan suatu hari nanti dapat mengolah bahan tersebut atau mungkin mereplikasinya melalui rekayasa genetika.
Sutra dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan pelindung tubuh, maupun cangkok kulit.
“Itu akan menjadi hal yang hebat bagi umat manusia,” pungkas Coddington.
Baca juga: 5 Laba-laba Paling Mematikan di Dunia, Gigitannya Mengandung Racun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.