Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Indonesia Naik, PB IDI Imbau Waspada Penyakit Menular Lainnya

Kompas.com - 21/06/2022, 17:01 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik dalam beberapa pekan terakhr. Tak hanya Covid-19, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga mengimbau semua pihak waspada terhadap penyakit menular lainnya.

Laporan kasus Covid-19 di Indonesia, pada awal pekan lalu tercatat 591 kasus, lalu bertambah 930 kasus, hingga pada tengah pekan tembus 1.242 kasus.

Peningkatan kasus Covid-19 ini diduga akibat penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Kedua keturunan varian Omicron tersebut telah masuk sebagai Variant of Concern, sebab kedua subvarian tersebut mudah menular.

Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, SpOT, mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih belum usai.

"Kami meminta kerjasama semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat untuk tetap perlu menjalankan berbagai upaya kewaspadaan strategi pencegahan dan sistem pengendalian penularan yang kuat. Penanganan ini tidak bisa dilakukan oleh tenaga medis saja, namun semua pihak secara bersamaan," jelas dr Adib dalam media briefing, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat, Benarkah karena Libur Lebaran 2022? Ini Kata Ahli

Dengan situasi kasus Covid-19 di Indonesia yang meningkat saat ini, yang diduga akibat penyebaran subavarian Omicron BA.4 dan BA.5, Ketua Bidang Penyakit Menular PB IDI, Dr dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) meminta pemerintah untuk dapat mengkaji kembali kebijakan lepas masker di tempat umum.

Selain itu, dr Agus menambahkan perlunya menggiatkan kembali vaksinasi booster Covid-19. Penerapan protokol kesehatan secara ketat juga diharapkan dapat terus dilakukan masyarakat.

Subvarian Omicron dan peningkatan kasus Covid-19

Sementara itu, Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dari Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI mengungkapkan bahwa virus masih terus bermutasi.

"Omicron BA.2 masih dominan, namun ada peningkatan kasus BA.4 dan BA.5," kata dr Erlina dalam paparannya.

Peningkatan kasus Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Dr Erlina menjelaskan bahwa subvarian SARS-CoV-2 BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, yang masing-masing terdeteksi pada Januari dan Februari 2022.

Baca juga: Tren Kasus Covid-19 Meningkat Lagi, Epidemiolog: Kebijakan Lepas Masker Berisiko

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com