Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal dari Alien Ditangkap Teleskop Radio China, Apa Itu?

Kompas.com - 17/06/2022, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Astronom China mengklaim bahwa teleskop 'Sky Eye' yang sangat besar milik negeri tirai bambu itu telah menerima jejak sinyal dari peradaban alien yang jauh.

Menurut sebuah laporan yang diterbitkan, Selasa (14/6/2022) di Science and Technology Daily, media resmi Kementerian Sains dan Teknologi China, para astronom di Beijing Normal University telah menemukan beberapa kasus kemungkinan jejak teknologi dan peradaban luar angkasa dari luar Bumi.

Sinyal tersebut ditangkap oleh Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope (FAST) China atau yang sering disebut dengan nama Sky Eye.

Dikutip dari Live Science, Kamis (16/6/2022), teleskop Sky Eye adalah teleskop radio terbesar di dunia mulai bekerja memindai luar angkasa untuk mencari sinyal radio yang dapat mengindikasikan kehidupan di luar Bumi pada tahun 2019. Teleskop kemudian menyaring data itu pada tahun 2020.

Dalam analisis data tersebut peneliti menemukan dua gelombang radio narrow-band yang mencurigakan, sinyal radio yang berpotensi buatan.

Baca juga: Bagaimana Teleskop Luar Angkasa James Webb Bantu Lacak Kehidupan Alien?

Selanjutnya, pada tahun 2022 dalam survei ditargetkan terhadap planet ekstrasurya atau exoplanet, peneliti kembali menemukan teleskop radio China menangkap sinyal radio narrow-band aneh, sehingga jumlahnya menjadi tiga.

Karena sinyalnya adalah gelombang radio narrow-band yang biasanya hanya digunakan oleh pesawat dan satelit manusia, sinyal tersebut bisa saja dihasilkan oleh teknologi alien.

Namun, para ilmuwan mengatakan temuan mereka masih awal dan harus diambil dengan hati-hati sampai analisis selesai.

"Ini adalah beberapa sinyal elektromagnetik narrow-band yang berbeda dari masa lalu, dan tim saat ini sedang mengerjakan penyelidikan lebih lanjut," kata Zhang Tongjie, kepala ilmuwan di China Extraterrestrial Civilization Research Group di Beijing Normal University, kepada Science and Technology Daily.

"Kemungkinan sinyal yang mencurigakan (diduga sinyal dari alien) itu bisa juga semacam gangguan radio dan itu perlu dikonfirmasi lebih lanjut. Ini mungkin proses yang panjang," tambah Tongjie.

Baca juga: Sinyal Misterius Diduga dari Alien, Ternyata Sinyal Radio Buatan

Tongjie juga memaparkan bahwa timnya berencana untuk melakukan pengamatan berulang terhadap sinyal aneh untuk meyakinkan apakah merupakan gangguan sinyal radio atau bukan. Selain itu juga untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin mengenai sinyal.

"Kami berharap teleskop FAST menjadi yang pertama menemukan dan mengkonfirmasi keberadaan peradaban luar angkasa," ungkap Tongjie.

Setelah publikasinya, laporan itu dengan cepat mulai beredar di jaringan media sosial China Weibo dan diambil oleh sejumlah media milik pemerintah lainnya.

Namun laporan tersebut kemudian dihapus sementara alasan di balik penghapusannya yang tiba-tiba tak jelas.

Sinyal dari gelombang radio dari luar angkasa bukan pertama kalinya membuat bingung para ilmuwan.

Pada bulan Agustus 1977, pencarian oleh Search for Extraterrestrial Intelligence yang dilakukan dengan menggunakan Teleskop Big Ear milik Ohio State University menemukan ledakan elektromagnetik yang sangat kuat.

Baca juga: Benarkah NASA Akan Kirim Foto Telanjang Manusia untuk Menarik Perhatian Alien?

Ledakan itu berdurasi satu menit yang berkobar pada frekuensi yang diduga oleh para ilmuwan dapat digunakan oleh peradaban alien.

Namun pencarian lanjutan kembali dengan tanggan kosong, sinyal mungkin berasal dari bintang mirip matahari yang terletak di konstelasi Sagitarius. Meski begitu, sumber sinyal tersebut masih menjadi misteri.

Lalu pada 2019, para astronom melihat sinyal yang dipancarkan ke Bumi dari Proxima Centauri-sistem bintang terdekat dengan Matahari (berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya) dan rumah bagi setidaknya satu planet yang berpotensi layak huni.

Sinyal itu adalah gelombang radio narrow-band yang biasanya diasosiasikan dengan benda-benda buatan manusia, yang membuat para ilmuwan menduga kemungkinan menarik bahwa itu berasal dari teknologi alien.

Tetapi studi yang kemudian dirilis dua tahun dari temuan ternyata menunjukkan bahwa sinyal itu kemungkinan besar dihasilkan oleh teknologi manusia yang tak berfungsi.

Baca juga: Bisakah Teleskop Luar Angkasa James Webb Deteksi Kehidupan Alien?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com