Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Ingatkan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Bisa Menginfeksi Anak-anak

Kompas.com - 13/06/2022, 17:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut telah mengidentifikasi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Dokter mengingatkan, subvarian Omicron ini dapat menginfeksi anak-anak.

Hingga saat ini, sudah ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang dialami orang berusia 20 hingga 57 tahun.

Dari jumlah tersebut, dua pasien terinfeksi subvarian BA.4 sedangkan enam lainnya terkonfirmasi subvarian BA.5.

Meski semua kasus infeksi yang dilaporkan adalah kelompok usia dewasa, ternyata anak-anak juga berisiko terpapar virus yang sama.

Hal itu disampaikan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K). 

Dr Erlina juga menyebut, virus corona tidak mengenal usia, sehingga dapat menular pada siapa saja terlepas dari usia tua maupun muda.

"Jadi siapa pun, usia berapa pun berisiko untuk tertular. Tapi untuk menjadi sakit memang ada beberapa faktor," terang Erlina dalam webinar, Minggu (12/6/2022).

Baca juga: Dua Subvarian Covid-19 Omicron Terdeteksi di Malaysia

"Faktor host-nya artinya si anaknya, faktor agent-nya (yaitu) virusnya apakah viral load-nya sangat tinggi, dan juga faktor environment apakah paparannya terus-menerus. Jadi kemungkinan anak-anak bisa saja (tertular subvarian Omicron BA.4 dan BA.5)," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr dr Andani Eka Putra, MSc, mengatakan hal senada terkait subvarian BA.4 dan BA.5 menular ke anak-anak.

"Sepanjang dia punya reseptornya pasti bisa (menular). Jadi tidak ada bedanya antara anak-anak dengan dewasa," ungkapnya.

Dokter Andani mengatakan, bahwa data survei pembelajaran tatap muka (PTM) menunjukkan hampir sebagian besar, atau sekitar 85 persen anak tidak mengalami gejala. Sedangkan 15 persen lainnya dilaporkan bergejala ringan.

"Itu didukung oleh seroprevalence kita, pada anak-anak yang belum divaksinasi 73 persen sudah positif Covid, antibodinya ada. Artinya dia sudah pernah terpapar oleh virus SARS-CoV-2, dan itu tidak ada gejala sama sekali, orangtuanya malah enggak tahu dia sakit, dia pun enggak tahu dia sakit," imbuhnya.

Varian Omicron, kata Erlina, dikatakan memiliki masa inkubasi yang singkat yakni sekitar satu sampai tiga hari.

 

Baca juga: Sudah 8 Kasus Subvarian BA.4 dan BA.5 yang Teridentifikasi di Indonesia, Apa Saja Gejalanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com