Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Ingatkan Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 Bisa Menginfeksi Anak-anak

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut telah mengidentifikasi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia. Dokter mengingatkan, subvarian Omicron ini dapat menginfeksi anak-anak.

Hingga saat ini, sudah ada delapan kasus subvarian BA.4 dan BA.5 yang dialami orang berusia 20 hingga 57 tahun.

Dari jumlah tersebut, dua pasien terinfeksi subvarian BA.4 sedangkan enam lainnya terkonfirmasi subvarian BA.5.

Meski semua kasus infeksi yang dilaporkan adalah kelompok usia dewasa, ternyata anak-anak juga berisiko terpapar virus yang sama.

Hal itu disampaikan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan, SpP(K). 

Dr Erlina juga menyebut, virus corona tidak mengenal usia, sehingga dapat menular pada siapa saja terlepas dari usia tua maupun muda.

"Jadi siapa pun, usia berapa pun berisiko untuk tertular. Tapi untuk menjadi sakit memang ada beberapa faktor," terang Erlina dalam webinar, Minggu (12/6/2022).

"Faktor host-nya artinya si anaknya, faktor agent-nya (yaitu) virusnya apakah viral load-nya sangat tinggi, dan juga faktor environment apakah paparannya terus-menerus. Jadi kemungkinan anak-anak bisa saja (tertular subvarian Omicron BA.4 dan BA.5)," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Dr dr Andani Eka Putra, MSc, mengatakan hal senada terkait subvarian BA.4 dan BA.5 menular ke anak-anak.

"Sepanjang dia punya reseptornya pasti bisa (menular). Jadi tidak ada bedanya antara anak-anak dengan dewasa," ungkapnya.

Dokter Andani mengatakan, bahwa data survei pembelajaran tatap muka (PTM) menunjukkan hampir sebagian besar, atau sekitar 85 persen anak tidak mengalami gejala. Sedangkan 15 persen lainnya dilaporkan bergejala ringan.

"Itu didukung oleh seroprevalence kita, pada anak-anak yang belum divaksinasi 73 persen sudah positif Covid, antibodinya ada. Artinya dia sudah pernah terpapar oleh virus SARS-CoV-2, dan itu tidak ada gejala sama sekali, orangtuanya malah enggak tahu dia sakit, dia pun enggak tahu dia sakit," imbuhnya.

Varian Omicron, kata Erlina, dikatakan memiliki masa inkubasi yang singkat yakni sekitar satu sampai tiga hari.

Pasien yang telah terpapar varian Omicron bisa mengalami sejumlah gejala antara lain:

  • Batuk (85 persen)
  • Kelelahan (65 persen)
  • Hidung tersumbat (59 persen)
  • Demam (38 persen)
  • Mual atau muntah (22 persen)
  • Sesak napas (16 persen)
  • Diare (11 persen)
  • Anosmia atau ageusia (8 persen)

Menurut dia, para ahli sepakat kemungkinan gejala BA.4 dan BA.5 akan serupa dengan subvarian sebelumnya berdasarkan laporan dari berbagai negara.

"Jadi gejalanya sama dengan Omicron lainnya. Karena ini memang turunan dari Omicron maka gejalanya tidak jauh berbeda," jelas Erlina.

Subvarian BA.4 dan BA.5 bisa sebabkan reinfeksi

Lebih lanjut, dr Erlina berkata subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 bisa menyebabkan reinfeksi atau infeksi berulang pada pasien.

Penelitian di Afrika Selatan menyebut subvarian Omicron BA.1 lebih banyak menyebabkan reinfeksi dibandingkan varian Delta.

"Apalagi sifatnya adalah punya kemampuan untuk escape immunity, mengelabui sistem imun sehingga dia mudah untuk menimbulkan infeksi dan kemudian inflamasi," ucapnya.

Adapun untuk mencegah infeksi subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, Erlina menekankan agar masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjauhi kerumunan.

Selain itu, vaksinasi Covid-19 juga penting karena mampu untuk meningkatkan antibodi seseorang, dan melindunginya dari penyakit parah hingga kematian akibat infeksi virus corona.

"Jadi sekali lagi memang salah satu keunggulan BA.4 dan BA.5 adalah menghindari sistem imun atau escape immunity. OlehAhli oeribgatkan penyakit hewan berpotensi memicu pandemi berikutnya itu, vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri, harus tetap ditambah dengan protokol kesehatan dan lain-lain," tandasnya.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/13/170100323/dokter-ingatkan-subvarian-omicron-ba.4-dan-ba.5-bisa-menginfeksi-anak-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke