Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lansia Rentan Terkena Kanker Darah, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 09/06/2022, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Orang lanjut usia atau lansia sangat rentan terhadap berbagai penyakit, dan salah satu di antaranya adalah penyakit kanker darah.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr Nadia Ayu Mulansari SpPD,K-HOM mengatakan, kanker darah ini menjadi salah satu penyakit yang rentan dialami oleh kelompok lanjut usia (lansia) atau geriatri.

Kanker darah menjadi rentan dialami karena seiring bertambahnya usia, kekebalan tubuh juga memiliki kecenderungan semakin rendah dan tingkat kesadaran individu terhadap gejala juga ikut menurun. Selain itu, produksi sel darah di sumsum tulang belakang juga ikut berpengaruh dalam kondisi ini.

“Pertumbuhan produksi sel darah di sumsum tulang secara berlebihan menyebabkan kanker darah,” kata Nadia dalam diskusi daring Johnson & Johnson bertajuk “Sayangi Lansia Kita dengan Deteksi Dini Kanker Darah”, Rabu (8/6/2022).

Di negara yang lebih maju, jumlah total kasus baru kanker darah yang terjadi pada orang berusia 70 tahun atau lebih, mewakili 45 persen dari total kasus. Keganasan kanker darah ini terkait erat dengan usia dan tingkat insiden meningkat secara eksponensial setelah usia 50 tahun.

Baca juga: Pasang Implan Bokong Bikin Perempuan 49 Tahun Idap Kanker Darah Langka

Nadia menjelaskan, penyakit kanker darah itu menjadi salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menyebabkan kasus kematian yang tinggi di Indonesia, hal ini lebih mengkhawatirkan jika terjadi pada lansia yang memiliki imunitas tubuh yang rendah dan banyak di antaranya memiliki penyakit penyerta lainnya.

Sebagai informasi, darah memiliki fungsi yang sangat vital bagi kesehatan tubuh manusia.

Darah menyumbang sekitar 8 persen dari berat badan normal kita dan berrfungsi untuk memasok oksigen, nutrisi, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh.

Darah terdiri dari campuran plasma dan sel darah berupa sel darah merah, sel darah putih dan trombosit.

“Penyebab pasti penyakit kanker darah sampai saat ini masih belum diketahui, tetapi bersifat multifaktorial,” kata Nadia.

Kanker darah pada lansia, menurut para ahli saat ini kuat menduga bahwa kanker darah sangat berkaitan dengan penurunan imunitas. Sementara penurunan imunitas ini banyak dialami oleh lansia.

Baca juga: 5 Pengobatan yang Janjikan Kesembuhan Pengidap Kanker Darah

Ilustrasi leukimia, penyakit leukimia, kanker darah. Leukimia pada anak sering terjadi, sehingga orang tua perlu memahami penyebab, gejala hingga perlunya deteksi dini leukimia. Ilustrasi leukimia, penyakit leukimia, kanker darah. Leukimia pada anak sering terjadi, sehingga orang tua perlu memahami penyebab, gejala hingga perlunya deteksi dini leukimia.

“Salah satu mekanisme yang diduga terkait adalah penurunan imunitas adaptif yang berhubungan dengan penambahan usia sehingga risiko mengalami kanker darah akan meningkat pada usia lanjut,” ujarnya.

Nadia menyebutkan ada tiga macam kanker darah yang sebenarnya bisa menyerang manusia termasuk lansia, di antaranya yakni Leukemia, Lymphoma dan Myeloma.

Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sel darah putih, dengan membuat produksi sel darah putih berlebihan dari dalam tubuh. Penyakit ini bisa berupa akut (tumbuh cepat) atau kronis (tumbuh lebih lambat) dan mempengaruhi limfosit atau sel lain (leukemia myeloid).

Sementara, Lymphoma adalah kanker yang muncul di sel sistem kekebalan yang bertugas melawan infeksi. Penyakit ini juga dikenal sebagai kanker sistem limfatik, terutama kelenjar getah bening.

Myeloma adalah kanker sel plasma yang berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh, sehingga rentan terhadap infeksi.

Dari berbagai jenis kanker darah yang rentan menyerang lansia ini, Nadia mengatakan, penting sekali untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit ini meskipun secara etiologi kanker darah sebagian besar belum diketahui.

Baca juga: Mengenal Kanker Darah, Penyakit yang Diidap Ani Yudhoyono

Namun, mekanisme penyebab dasar kanker darah ini bisa terjadi penurunan kekebalan adaptif dan sangat terkait dengan usia individu.

Deteksi dini yang biasanya atau umum mencirikan sebagai pertanda atau kecurigaan terhadap kanker darah ini adalah hemoglobin (Hb) rendah, leukosit tinggi dan trombosit yang rendah.

“Beberapa gejala yang dianggap sebagai gejala alarm antara lain demam yang berulang dan penurunan berat badan yang sulit dijelaskan,” kata dia.

“Diagnosis pasti penyakit kanker darah akan ditegakkan oleh dokter ahli hematologi dan onkologi medis,” tambahnya.

Head of Medical Affairs dari PT Johnson & Johnson Indonesia, dr. Rospita Dian lebih lanjut mengatakan, kesadaran akan penyakit kanker darah pada umumnya belum setinggi pada penyakit kanker organ padat.

“Kanker darah yang sering menyerang lansia seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang spesifik sehingga berpotensi terjadi keterlambatan diagnosis,” kata dia.

Baca juga: Penyebab, Gejala dan Deteksi Dini Leukimia, Kanker Darah yang Kerap Menyerang Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com