Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Eksogen, Tenaga yang Mengubah Permukaan Bumi dari Luar

Kompas.com - 08/06/2022, 20:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Tenaga yang berasal dari luar yang sifatnya menghancurkan bentuk permukaan bumi disebut -

KOMPAS.com - Tenaga yang berasal dari luar yang sifatnya menghancurkan bentuk permukaan bumi disebut tenaga eksogen. Tenaga eksogen bersama tenaga endogen menjadi penyebab tidak ratanya permukaan Bumi.

Tenaga eksogen secara umum berasal dari interaksi antara hidrosfer, litosfer, dan atmosfer. Ketiganya akan menghasilkan dampak yang berbeda-beda terhadap dataran Bumi. Berikut ini adalah pembahasan macam-macam proses eksogen.

1. Pelapukan

Pelapukan adalah proses penghancuran batuan menjadi berbagai jenis tanah. Hancurnya batuan ini dipengaruhi berbagai faktor, seperti sinar matahari, air, reaksi kimiawi, jenis batuan, temperatur dan cuaca di sekitar batuan, serta organisme yang hidup di sekitar batuan tersebut.

Berdasarkan penyebabnya, pelapukan dibagi menjadi tiga, yaitu pelapukan kimia, fisika, dan biologi.

Pelapukan kimia

Pelapukan kimia adalah penghancuran batuan dengan mengubah susunan kimiawi batu. Proses yang terjadi pada pelapukan kimia antara lain proses oksidasi dan proses hidrolisis. Contoh pelapukan kimia adalah batu gamping yang lapuk akibat terkena air.

Pelapukan fisika

Berbeda dengan pelapukan kimia, pelapukan fisika tidak akan mengubah komposisi batu. Pelapukan fisika lebih tepat dijelaskan sebagai pengikisan. Contohnya adalah batu yang memuai akibat terpapar sinar matahari yang panas, atau sebaliknya batu yang terpengaruh pembekuan air di celah-celah batu.

Pelapukan biologi

Pelapukan biologi disebut juga dengan pelapukan organik. Contohnya adalah lapuknya batuan akibat akar lumut dan tumbuhan paku yang menempel padanya.

2. Erosi

Erosi adalah proses pengikisan. Berbeda dengan pelapukan, erosi disebabkan oleh media yang bergerak, contoh media penyebab erosi antara lain air sungai, angin, gelombang laut, dan gletser. Berdasarkan penyebabnya, erosi dapat dibedakan menjadi lima:

Ablasi

Ablasi adalah erosi yang disebabkan oleh air yang mengalir. Contohnya adalah air hujan yang jatuh di pegunungan, akan mengalir ke kaki gunung dan membuat terjadinya erosi. Air hujan di gunung ini bisa membuat sungai semakin dalam dan lebar akibat erosi.

Deflasi

Deflasi merupakan erosi akibat angin. Contoh angin yang menyebabkan erosi adalah angin laut yang berhembus dari laut ke daratan. Angin ini bisa mengubah struktur daratan atau tebing di pinggir pantai.

Abrasi

Abrasi mirip dengan deflasi yang terjadi di pantai. Bedanya abrasi terjadi akibat deburan ombak atau air laut yang pasang. Pasir pantai dan karang yang berada di pesisir akan mengalami erosi.

Baca juga: 3 Jenis Tenaga Endogen, Tenaga yang Datang dari Dalam Bumi

Korosi

Korosi adalah erosi yang disebabkan oleh angin yang membawa butiran pasir. Erosi jenis ini akan menyebabkan batuan dan daratan terkikis permukaannya.

Eksarasi

Erosi jenis terakhir adalah erosi yang disebabkan oleh gletser atau salju yang mencair. Air dan es yang mencair di atas gunung akan mengikis permukaan gunung selama proses turunnya es ini.

3. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan material dari proses erosi sebelumnya. Material yang terkikis akan terbawa dan berhenti pada titik tertentu, contohnya ketika sudah mencapai kaki gunung. Material ini akan mengendap dan menyatu dengan lapisan batuan di bawahnya. Proses ini disebut dengan sedimentasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com