Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 5,8 Guncang Mamuju Terasa hingga Palopo, Ahli Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 08/06/2022, 19:43 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa dengan berkekuatan M 5,8 mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), hari ini Rabu (8/6/2022) sekitar pukul 13.32 WITA atau 12.32 WIB.

Getaran gempa, dilaporkan terasa hingga Kelurahan Tompotikka, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang menyebabkan warga berlarian ke luar rumah.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa Mamuju memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,77° LS; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 km arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km.

Baca juga: Gempa Terkini M 5,0 Guncang Papua, Sudah 2 Kali Susulan

Penyebab gempa Mamuju terasa hingga Palopo Sulsel

Menurut Pakar Gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano, gempa bumi yang bisa terasa ke wilayah lain sangat mungkin terjadi.

Ia menyampaikan gempa bumi bisa terasa di beberapa tempat, dan menghasilkan intensitas getaran yang rendah sampai moderate.

"Itu wajar karena magnitudonya pun mendekati 6, (yakni) 5,8," paparnya kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Adapun berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju. Dijelaskannya, mekanisme gempa di Mamuju kemungkinan dikarenakan pergerakan sesar geser.

"Kemungkinan besar strike-slip, tapi datanya harus dilihat lagi, kan ini baru banget dan gempanya tidak terlalu besar," ujar Irwan.

"Kalau gempa besar biasanya model gempanya lebih jelas, tapi ini karena gempanya tidak terlalu besar, jadi memang tidak mudah juga. Dugaan kuat bahwa mekanisme gempanya adalah sesar geser mendatar," sambung dia.

Irwan menambahkan, bahwa mekanisme gempa yang baru saja mengguncang wilayah itu, berbeda dengan gempa berkekuatan M 6,2 yang sebelumnya terjadi pada tahun 2021 di Majene dan Mamuju. Sebab, gempa tahun 2021 itu kata dia, memiliki mekanisme sesar naik (thrust).

"Menurut saya terdapat fakta yang penting bahwa potensi gempa di wilayah tersebut belum berkurang. Itu yang menurut saya perlu kita berikan highlight, ternyata ada potensi gempa lain dengan mekanisme berbeda dengan apa yang pernah terjadi sebelumnya," ucap Irwan.

Baca juga: Hiposentrum dan Episentrum Gempa, Ini Perbedaannya

 

Gempa susulan dan dampak akibat gempa Mamuju

Hingga pukul 13.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan dengan M 2,8 di Mamuju.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, M.Si, memaparkan bahwa gempa ini berdampak kerusakan pada sejumlah bangunan di Mamuju dengan skala intensitas V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Kemudian, daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Pinrang dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Daerah Palopo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), dan daerah Palu dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca juga: Mengenang 16 Tahun Gempa Yogyakarta yang Tewaskan Ribuan Jiwa

Daerah Paser dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), serta daerah Samarinda dengan skala intensitas II - III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Daerah Sidrap dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), dan daerah Pangkep dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).

Di Makassar dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) dan daerah Masamba dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Rekomendasi BMKG

BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Lalu, menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," terang Bambang.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: Gunung Api Bawah Laut di Antartika Berpotensi Memicu 85.000 Gempa Bumi, Ahli Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com