Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2022, 20:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Di dekat Matahari, suhunya sangat tinggi sehingga semua materinya adalah gas dan tidak dapat membentuk planet. 

Baca juga: Kali Pertama, Ilmuwan Menumbuhkan Tanaman di Tanah dari Bulan

Sedikit lebih jauh dari Matahari, ada serpihan logam dan potongan-potongan kecil batu.

Serpihan ini kemudian saling menempel ketika bertabrakan dan membentuk planetesimal.

Ukuran planetesimal tumbuh dengan cepat sampai menjadi begitu besar sehingga tabrakan mulai memecahnya. Hanya yang terbesar yang bertahan untuk menjadi planet Terrestrial.

Di luar orbit Mars, suhunya cukup rendah sehingga tidak hanya ada serpihan logam dan bongkahan batu, tetapi juga banyak bongkahan es kecil. 

Oleh sebab itu, ada lebih banyak 'benih' untuk membentuk planet. Hal ini menyebabkan planetesimal tumbuh dengan cepat dan menjadi cukup besar sehingga gravitasinya dapat menangkap hidrogen dan helium yang sangat melimpah di piringan protoplanet. 

Baca juga: Astronot Alami Perubahan Otak Setelah Berbulan-bulan Kembali ke Bumi

Protoplanet menangkap begitu banyak gas, sehingga mereka menjadi 'tata surya kecil'. 

Intinya, pemanasan, pemintalan, dan perataan yang sama terjadi, menghasilkan pembentukan banyak satelit es di sekitar planet Jovian. 

Ini dapat menjelaskan sebagian besar bulan yang ada di sekitar planet Jovian. 

Namun, planet-planet Jovian memiliki beberapa bulan lain yang merupakan sisa planetesimal yang ditangkap oleh planet-planet tersebut.

Adapun Bulan milik Bumi, diasumsikan terbentuk dari tumbukan sebuah planetesimal besar dengan Bumi. 

Tabrakan ini mengeluarkan banyak material ke orbit Bumi yang berkontraksi untuk membentuk satelit alami Bumi, yakni Bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com