Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Korona Matahari dan Alasan Kenapa Kita Tidak Bisa Melihat Korona

Kompas.com - 30/05/2022, 12:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Lapisan matahari yang terlihat seperti mahkota berwarna keabu-abuan saat gerhana matahari total adalah korona. Jika sedang tidak gerhana, hampir tidak mungkin melihat lapisan ini tanpa bantuan alat tertentu.

Fakta korona matahari

Korona matahari adalah bagian terluar dari atmosfer Matahari. Pada hari biasa, korona biasanya tidak terlihat karena terangnya sinar Matahari. Kamu hanya bisa melihatnya jika menggunakan instrumen khusus.

Korona terdiri dari plasma, yaitu gas terionisasi yang sangat panas. Suhu pada korona adalah sekitar 1.999.726 derajat Celsius. Suhu ini bahkan lebih panas dibandingkan suhu permukaan Matahari, yaitu 5.500 derajat Celsius.

Tekanan dan kepadatan udara di korona sangat rendah. Bahkan jauh lebih rendah dibandingkan atmosfer Bumi. Kepadatan korona 10 juta lebih rendah dari permukaan Matahari. Hal ini membuat energi yang dihasilkan per sentimeter kubik atmosfer jauh lebih rendah dibandingkan dengan bagian Matahari lainnya.

Walaupun kepadatannya rendah, tapi suhunya yang sangat tinggi tentu membuat para ahli astronomi bingung. Karena keduanya merupakan hal yang bertentangan. Para ahli astronomi belum menemukan jawabannya. Dugaan sementara, permukaan Matahari melepaskan molekul bom panas yang menyebabkan korona memiliki suhu yang sangat tinggi.

Kenapa sulit melihat korona matahari?

Korona sulit dilihat dengan mata telanjang karena sinarnya kurang lebih hanya seperti Bulan. Cahaya ini tentu akan kalah dengan cahaya utama Matahari sehingga sulit terlihat pada hari biasa. Penyebab cahayanya lebih redup adalah karena kepadatan korona yang rendah.

Baca juga: Urutan Lapisan Matahari, dari Inti hingga Lapisan Terluar

Ada dua cara untuk melihat korona, yaitu dengan bantuan alat khusus dan ketika gerhana matahari. Cara pertama dengan bantuan alat, kita bisa menggunakan alat bernama koronagraf yang merupakan pengembangan dari teleskop.

Sedangkan cara kedua yaitu melihat korona pada saat terjadi gerhana matahari. Bulan akan menutupi sinar Matahari dari fotosfer. Hal ini membuat kita bisa mengamati korona tanpa bantuan alat karena cahaya matahari telah ditutupi seluruhnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com