Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2022, 17:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Lumba-lumba adalah mamalia sehingga lumba-lumba bernapas dengan paru-paru, sama seperti manusia.

Lumba-lumba tidak bisa bernapas di bawah air seperti ikan karena mereka tidak memiliki insang.

Tidak hanya lumba-lumba, mamalia air lainnya, seperti paus, juga bernapas dengan paru-paru.

Pernapasan lumba-lumba

Dilansir dari Whale and Dolphin Conservation (WDC), lumba-lumba bernapas melalui lubang hidung, yang disebut lubang sembur, yang terletak tepat di atas kepala mereka.

Hal ini memungkinkan mamalia air, termasuk lumba-lumba dan paus, untuk mengambil napas dengan hanya mengekspos bagian atas kepala mereka ke udara saat mereka berenang atau beristirahat di bawah air. 

Baca juga: Sistem Pernapasan Kadal

Setelah bernapas, lubang sembur ditutup rapat oleh otot-otot kuat yang mengelilinginya sehingga air tidak bisa masuk ke paru-paru paus atau lumba-lumba.

Paus besar memiliki dua lubang sembur (dengan pengecualian paus sperma ), sedangkan lumba-lumba hanya memiliki satu.

Ketika lumba- lumba muncul ke permukaan untuk mencari udara, mereka menghembuskan napas terlebih dahulu dan kemudian menghirup udara segar.

Hanya butuh sepersekian detik bagi lumba-lumba untuk melakukan proses pernapasan. 

Saat lumba-lumba bernapas, air yang menyembur tidak berasal dari paru-paru lumba-lumba.

Baca juga: Sistem Pernapasan Buaya

Air tersebut hanya air yang berada di atas kepalanya, di sekitar lubang sembur yang dihembuskan sebelum lumba-lumba menghirup napas.

Sebelumnya, lumba-lumba dianggap tidak dapat bernapas melalui mulut seperti halnya manusia, hanya melalui lubang semburnya. 

Namun, pada tahun 2016, para ilmuwan menemukan lumba- lumba Selandia Baru dengan lubang sembur yang rusak dan telah belajar bernapas melalui mulutnya.

Lumba-lumba pun mampu menahan napas selama beberapa menit, tetapi biasanya mereka bernapas sekitar 4 atau 5 kali setiap menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com