Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2022, 14:02 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Semua cahaya tampak akan dipantulkan kembali. Namun, tiap-tiap permukaan memiliki kemampuan pantulan yang berbeda. Kemampuan ini dinyatakan dengan albedo.

Apa itu albedo?

Albedo adalah banyaknya sinar Matahari yang dipantulkan oleh suatu permukaan. Albedo dinyatakan dalam bentuk persentase atau desimal.

Albedo yang paling besar adalah 1 untuk menyatakan cahaya sepenuhnya dipantulkan kembali. Sedangkan untuk permukaan yang seluruhnya menyerap cahaya memiliki nilai 0. Misalnya, suatu permukaan memantulkan 40 persen cahaya yang datang, maka nilai albedonya adalah 40 persen atau 0,4.

Benda-benda yang berwarna putih dan warna terang lainnya memiliki nilai albedo yang tinggi. Contoh permukaan dengan albedo tinggi adalah salju dan gedung yang dicat warna putih.
Benda-benda yang memiliki warna gelap cenderung menyerap panas sehingga memiliki nilai albedo yang rendah. Contoh permukaan berwarna gelap adalah jalan aspal dan air laut.

Apa pengaruh albedo untuk Bumi?

Albedo menjadi penting untuk diketahui karena memiliki dampak bagi iklim Bumi. Albedo sangat dipengaruhi oleh kelembapan tanah, tipe vegetasi, dan tingkat urbanisasi. Hal ini menyebabkan perbedaan albedo di berbagai belahan Bumi.

Walaupun begitu, dampak albedo ini ternyata tidak terlokalisasi pada daerah itu saja, namun di global di atmosfer Bumi. Rata-rata permukaan Bumi memiliki Albedo sebesar 0,3. Secara umum, nilai albedo ini cukup untuk menyeimbangkan suhu Bumi agar cukup hangat dan tidak terlalu panas untuk ditinggali.

Baca juga: Radiasi Matahari Bisa Menyebabkan Kanker Kulit, Ini Penjelasannya

Dilansir dari Energy Education, ini menjadi proses yang saling memengaruhi. Sebagai hasil dari meningkatnya suhu Bumi, nilai albedo Bumi juga berubah. Hal ini disebabkan karena es yang harusnya bisa memantulkan banyak cahaya Matahari telah mencair karena pemanasan global.

Mencairnya es tersebut menyisakan permukaan tanah Bumi yang memiliki albedo lebih rendah. Ini secara simultan membuat Bumi menyerap lebih banyak panas dan terus meningkatkan suhu Bumi lebih banyak lagi.

Selain itu, efek gas rumah kaca yang tengah menjadi masalah global juga menyebabkan menurunnya albedo. Gas rumah kaca mampu menangkap radiasi dan mencegah lebih banyak radiasi yang dipantulkan kembali ke atmosfer atas.

Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa albedo memiliki peranan dalam perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi di Bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Mengapa Wajah Memerah Saat Malu?

Oh Begitu
Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Siapakah Koboi Pertama Amerika?

Oh Begitu
Ada Apa Sebelum Big Bang?

Ada Apa Sebelum Big Bang?

Oh Begitu
Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Mengapa Bayi Menangis Sesaat Setelah Lahir?

Prof Cilik
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com