Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hipertensi Dapat Menyebabkan Kerusakan Organ?

Kompas.com - 18/05/2022, 08:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang menyerang organ-organ vital dalam tubuh.

Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer, dan kerusakan pembuluh darah retina yang dapat mengakibatkan gangguan penglihatan.

Tekanan darah dan risiko kerusakan organ berbanding lurus. Semakin tinggi tekanan darah, maka semakin tinggi risiko kerusakan pada jantung dan pembuluh darah pada organ ginjal atau otak.

“Hipertensi meningkatkan risiko penyakit stroke, ginjal, dan jantung,” ujar dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Erwinanto, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC dalam Virtual Press Conference World Hypertension Day 2022, Selasa (17/5/2022).

Baca juga: Kapan Seseorang Dikatakan Hipertensi? Kenali Gejalanya

Bagaimana hipertensi bisa menyebabkan kerusakan organ?

Secara umum, munculnya penyakit-penyakit tersebut berkaitan erat dengan kondisi pembuluh darah.

Hipertensi merupakan kondisi yang terjadi saat darah mengalir ke dinding pembuluh darah dengan kekuatan cukup tinggi. Inilah yang bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ tubuh.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH- menegaskan, komplikasi hipertensi dapat dicegah jika tekanan darah terkendali.

Seseorang yang telah terdeteksi menderita hipertensi, dapat mengendalikannya dengan menerapkan gaya hidup sehat dan menggunakan obat-obatan yang diresepkan dokter.

“Hipertensi perlu dikendalikan untuk mencegah komplikasi. Pengendalian hipertensi tidak hanya tergantung pada obat dari dokter tapi diperlukan kerjasama, kedisiplinan, dan upaya yang gigih dari pasien,” papar Djoko.

Ia menegaskan, hipertensi yang tidak dikendalikan dan ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kematian akibat kerusakan organ atau dikenal dengan istilah Hypertension-Mediated Organ Damage (HMOD).

Baca juga: Hari Hipertensi Sedunia 2022, Kenali Faktor Risiko Hipertensi yang Bisa Dialami Usia Muda

 

Tips hidup sehat dengan hipertensi

Djoko menambahkan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan penderita hipertensi untuk tetap hidup sehat, seperti:

  • Menurunkan berat badan atau menjaga berat badan tubuh
  • Mengatur diet, terutama membatasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari
  • Berhenti merokok
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Olahraga teratur minimal 30 menit per hari dan usahakan setiap hari
  • Minum obat sesuai petunjuk dokter
  • Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk deteksi dini komplikasi

“Banyak konsumsi sayur dan buah, hindari lemak berlebih,” pungkas Djoko.

Selain itu, mengontrol tekanan darah sejak dini dengan gaya hidup sehat dan mengecek tekanan darah secara berkala, dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi hipertensi terhadap penyakit jantung.

Apabila merasa curiga mengalami hipertensi, segera temui dan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan medis yang tepat.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Hipertensi untuk Mencegah Kematian Dini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com