Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2022, 13:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Indonesia mengalami cuaca panas terik dalam waktu beberapa hari terakhir. Sekarang masyarakat dapat memantau suhu maksimum harian di masing-masing kota.

Fenomena cuaca panas atau suhu udara terik yang terjadi saat siang hari dipicu oleh posisi semu matahari yang berada di wilayah utara ekuator, mengindikasikan sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.

Artinya, tingkat pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.

Selain itu, dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan yang rendah dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Hal ini menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan masyarakat menjadi cukup terik saat siang hari.

Baca juga: Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia Berlangsung? Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah menegaskan bahwa cuaca panas terik yang terjadi di wilayah Indonesia bukanlah fenomena gelombang panas.

Dikutip dari World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau heatwave adalah fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari atau lebih secara berturut-turut, dengan suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derjat celsius atau lebih.

Dalam analisis klimatologi, sebagian besar lokasi-lokasi pengamatan suhu udara di Indonesia menunjukkan dua puncak suhu maksimum yaitu pada bulan April/Mei dan September. 

Link memantau suhu harian di Indonesia

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan, cuaca panas di Indonesia akan berlangsung setidaknya selama bulan ini.

Baca juga: Cuaca Panas Terik di Indonesia Akhir-akhir Ini, Kenapa?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com