Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2022, 19:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak. Wabah ini kadang disebut juga dengan wabah sapi karena banyak menyerang sapi. Bagaimana gejalanya dan apa bahayanya?

Wabah PMK

Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan sangat menular. Gejala yang paling tampak adalah demam, blister di mulut dan kaki hewan ternak, dan air liur kental. Hewan ternak yang bisa terkena wabah PMK antara lain sapi, kerbau, unta, kambing, domba, rusa, dan babi.

PMK umumnya tidak mematikan bagi hewan ternak yang sudah dewasa. Namun, bagi hewan yang masih muda, PMK bisa menjadi sangat serius dan menimbulkan kerugian produksi yang sangat tinggi.

Penyebab wabah PMK

PMK disebabkan oleh Aphthovirus dari famili Picornaviridae. Terdapat tujuh serotipe virus yang sudah terdeteksi, yaitu A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1. Semua serotipe tersebut menjadi endemi di negara yang berbeda-beda di seluruh dunia. Setiap negara membutuhkan vaksin yang berbeda untuk hewan ternaknya spesifik sesuai dengan serotipe yang ada di negara tersebut.

Menurut World Organisation for Animal Health, wabah PMK diperkirakan menyebar pada sekitar 77 persen populasi hewan ternak di Afrika, Timur Tengah, Asia, dan sebagian Amerika Selatan. Virus ini dengan mudah menular melalui napas, air liur, mukus, susu, dan feses.

Pengaruh PMK terhadap ternak

PMK adalah penyakit yang sangat menyiksa bagi sapi dan hewan ternak lainnya. Blister atau kantung besar berisi air yang berkembang di kulit, jika pecah akan meninggalkan luka terbuka yang sangat perih. Bahkan luka ini membutuhkan waktu hingga 10 hari untuk sembuh.

Jika luka ini terjadi di bagian kaki, maka akan membuat sapi sulit berjalan menuju tempat makan. Selain itu, luka pada mulut akan membuat sapi tidak mau makan dan minum.

Sapi dewasa mungkin akan mulai makan setellah beberapa hari. Namun, sapi atau hewan ternak lain yang masih muda akan mati lemas akibat tidak mendapatkan asupan yang cukup selama sakit.

Baca juga: Wabah PMK Infeksi Sapi, PDHI Desak Pemerintah Lakukan Lockdown Hewan Berkaki 4 Sekarang

Apa pengaruh PMK pada manusia?

Dilansir dari Agriculture Victoria, PMK tidak dianggap sebagai masalah kesehatan bagi manusia karena penularan dari hewan ke manusia sangat jarang ditemukan. Namun, manusia bisa membawa virus tetap hidup di hidungnya selama 24 jam dan menularkannya kepada hewan lainnya.

PMK dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Foot and Mouth Disease (FMD) sehingga sering salah dikira sama dengan Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau flu singapur yang banyak menyerang anak-anak. Padahal keduanya adalah penyakit yang berbeda dan berasal dari virus yang berbeda.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com