Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NASA Catat Gempa Terbesar di Planet Mars, Seperti Apa?

Kompas.com - 12/05/2022, 12:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa ternyata tidak hanya terjadi di Bumi saja, tetapi juga dialami planet Mars. Robot penjelajah InSight milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), bahkan mendeteksi gempa terbesar di Mars baru-baru ini.

Berdasarkan catatan InSight, fenomena gempa di Mars itu berkekuatan setara 5 Magnitudo. Kekuatan ini, kata NASA, mengalahkan rekor gempa sebelumnya yang berkekuatan 4,2 Magnitudo pada 25 Agustus 2021.

Gempa terbaru pada 4 Mei 2022 terjadi tepat 1.222 hari pendarat InSight melakukan misi eksplorasi di Planet Merah. Sejak mendarat di Mars pada November 2018 lalu, InSight mencatat lebih dari 1.300 gempa yang telah dideteksi di Mars.

InSight menggunakan seismometernya untuk menangkap gelombang seismik yang melewati planet ini.

Dilansir dari Science Alert, Rabu (11/5/2022) gempa berkekuatan 5 Magnitudo di Mars termasuk sebagai gempa sedang jika dibandingkan dengan gempa di Bumi. Kekuatan gempa ini juga umumnya hanya menyebabkan kerusakan kecil.

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Penyebab Planet Mars Bergemuruh dan Alami Gempa Misterius

Namun, gempa terbesar di Planet Mars yang dideteksi para ilmuwan, dari data yang direkam robot InSight, dapat menunjukkan lokasi asalnya dan membantu mereka mendapatkan informasi mengenai interior atau bagian dalam planet.

"Sejak kami memasang seismometer pada Desember 2018, kami telah menunggu (gempa) yang besar (di Mars)," jelas ahli geofisika planet dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) di California yang juga pemimpin misi InSight, Bruce Banerdt.

Sejauh ini, para ilmuwan masih belum mengetahui apa yang menyebabkan munculnya marsquake atau gempa di Mars. Sehingga, fenomena tersebut menjadi perhatian besar bagi mereka.

Dengan mempelajari gelombang seismik yang terjadi Mars, ilmuwan berharap dapat mempelajari lebih lanjut mengenai kerak, mantel, dan inti planet.

Data tersebut bisa digunakan untuk memberikan informasi terkait bagaimana Mars, maupun planet serupa termasuk Bumi terbentuk pertama kali.

NASA mengatakan, karena gempa di Mars biasanya tidak sekuat gempa bumi, sehingga menyebabkannya sulit untuk dideteksi.

Baca juga: Wahana InSight NASA Deteksi Gempa Mars Terkuat

Ilustrasi Planet Mars.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Planet Mars.

Faktor seperti munculnya getaran lain di permukaan, ataupun angin dapat menganggu pembacaan deteksi gempa.

Oleh sebab itu, InSight dilengkapi dengan seismometer yang sangat sensitif disebut Seismic Experiment for Interior Structure.

"Gempa ini pasti akan memberikan gambaran bahwa planet ini tidak seperti yang planet lain. Para ilmuwan akan menganalisis data ini untuk mempelajari hal-hal baru tentang Mars selama beberapa tahun yang akan datang," imbuhnya.

Selain itu, para ilmuwan juga terus mengidentifikasi pola baru dalam data yang telah dicatat oleh Insight dan seismometernya yang dipancarkan kembali ke Bumi.

Setelah robot InSight menyelesaikan misi utamanya di akhir 2020, NASA kembali memperpanjang misi hingga Desember 2022.

Baca juga: Robot InSight NASA Deteksi 2 Gempa Kuat Guncang Planet Mars

Upaya ini diharapkan dapat memberikan banyak informasi yang diperoleh tentang planet Mars.

Sayangnya, pendarat Insight NASA saat ini dilaporkan mengalami beberapa gangguan teknis seiring dengan dimulainya musim dingin di Mars, serta adanya peningkatan kadar debu di udara.

Pendarat tersebut pun sedang berusaha untuk mendapatkan cukup sinar Matahari pada panel surya yang membantunya untuk tetap hidup.

Akibatnya, mesin pendarat menggubah dirinya menjadi mode aman hingga sekarang. Selama musim dingin berlangsung, hanya beberapa fungsi penting saja yang diaktifkan Insight.

Artinya, ilmuwan harus menunggu untuk bisa mendapatkan informasi lebih banyak mengenai peristiwa gempa yang terjadi di Mars.

Baca juga: Robot Mars ESA Temukan Lekukan Raksasa di Planet Merah, Ini Penampakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com