Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Kawah Mars Mirip Tunggul Pohon Beri Petunjuk Iklim Masa Lalu Planet Merah

Kompas.com - 01/02/2022, 20:02 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CNN


KOMPAS.com - Pengorbit ExoMars berhasil membidik kawah yang kaya akan es di Mars. Foto penampakan kawah Mars tersebut mirip tunggul pohon.

Pola yang terbentuk di dalam kawah tersebut memberikan petunjuk mengenai iklim dan sejarah Mars.

Gambar tersebut diambil tahun lalu oleh kamera di ExoMars Trace Gas Orbiter, pesawat ruang angkasa yang diluncurkan oleh Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Badan Antariksa Rusia, Roscosmos.

Pesawat ruang angkasa kolaborasi Eropa dan Rusia ini tiba di Planet Merah pada 2016 dan memulai misinya pada 2018.

Kawah Mars dalam gambar berada di area planet tersebut yang dikenal sebagai Acidalia Planitia, dataran utara planet yang luas.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kawah di Mars yang Berisi Endapan Es, Seperti Apa?

 

Dalam novel dan film 'The Martian', di dataran, tempat di mana kawah es di Mars itu berada, merupakan tempat di mana astronot fiksi Mark Warney terdampar.

Para ilmuwan memperdebatkan kemungkinan dataran utara planet Mars pernah berisi lautan besar atau air lainnya, yang mungkin tertutup es.

ESA, Badan Antariksa Eropa, menegaskan, bagian dalam kawah Mars ini dipenuhi dengan endapan yang kemungkinan mengandung es.

“Diperkirakan bahwa endapan ini terbentuk pada waktu yang lebih awal dalam sejarah Mars ketika kemiringan sumbu putaran planet memungkinkan endapan es air terbentuk di lintang yang lebih rendah daripada saat ini,” ujar ESA seperti dikutip dari CNN, Selasa (1/2/2022).

Baca juga: Terkuak, Kawah Jezero Ternyata adalah Danau Mars Kuno

Sama seperti Bumi, lanjut ESA, kemiringan Mars dapat menimbulkan musim tetapi tidak sama dengan Bumi, kemiringannya telah berubah secara dramatis dalam jangka waktu yang lama.

Retakan-retakan berbentuk poligon dan setengah lingkaran di kawah kemungkinan terjadi akibat perubahan suhu musiman yang menyebabkan material kaya es mengembang dan menyusut, yang pada akhirnya menyebabkan retakan.

Selain mengambil gambar planet merah, pengorbit mengkatalogkan gas di atmosfer Mars dan memetakan permukaan untuk menemukan daerah yang kaya air.

Hal ini akan membantu para ilmuwan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah air di Mars, terkait dengan kemungkinan kehidupan berkembang.

Adapun bagian kedua dari misi tersebut akan dimulai pada tahun 2023, ketika sebuah penjelajah baru akan menjelajahi wilayah Mars yang diperkirakan pernah menjadi tempat lautan purba dan mencari tanda-tanda kehidupan di bawah tanah.

Baca juga: Pesawat Ruang Angkasa ESA Terbang di Atas Kawah Es Mars, Ini Penampakannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com