Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Gejala Hepatitis Akut, Dokter Imbau Orangtua Segera Periksakan Anak jika Gejala Muncul

Kompas.com - 05/05/2022, 17:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit hepatitis akut misterius pada anak telah dilaporkan sejumlah negara di dunia, termasuk kasus tiga anak di Indonesia yang diduga meninggal dunia karenanya.

Oleh sebab itu, Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Dr dr Hanifah Oswari, Sp.A(K), mengingatkan para orangtua untuk waspada jika anaknya mengalami gejala hepatitis akut berat.

"Kita mesti waspada kalau anak-anak kita mengalami gejala saluran cerna seperti diare, mual, muntah, sakit perut, atau demam ringan," ujar Hanifah dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (5/5/2022).

"Dan sudah memikirkan bahwa ini ada kemungkinan bisa mengarah hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya itu," sambung dia.

Baca juga: 3 Anak Diduga Meninggal akibat Hepatitis Akut Misterius, Apa Gejalanya?

Sejauh ini, kata dia, dari sejumlah laporan yang ada gejala hepatitis akut dimulai dengan gejala gastrointestinal atau saluran cerna seperti:

  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Terkadang disertai demam ringan
  • Buang air kecil dengan warna kuning seperti teh
  • Feses yang berwarna pucat
  • Mata atau kulit berwarna kuning

Pada saat itu, jika dokter memeriksa kadar SGOT (Serum glutamic oxaloacetic transaminase) ataupun SGPT (serum glutamic pyruvic transaminase), yang merupakan enzim hati didapatkan salah satu atau keduanya meningkat di atas 500 U/L.

"Bila berlanjut lagi gejalanya, pasien akan mengalami gangguan pembekuan darah dan selanjutnya akan terjadi penurunan kesadaran yang dapat berlanjut menjadi kematian bila pasien tidak dilakukan transplantasi hati," terang Hanifah.

Kemudian, ia juga mengimbau orangtua agar segera membawa anak yang mengalami gejala hepatitis akut ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) seperti puskesmas, klinik, maupun rumah sakit terdekat.

Sehingga anak bisa mendapatkan penanganan, dan dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang sesuai kondisinya.

"Jadi jangan menunggu gejalanya sampai kuning, jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat. Karena kalau lebih berat kita (dokter) menjadi kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat," tuturnya.

Baca juga: 6 Fakta Penyakit Hepatitis Akut Misterius pada Anak yang Harus Diketahui

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com