Dokter Hanifah mengatakan, bahwa terdapat kunci utama untuk meminimalkan dampak dari hepatitis misterius yang tengah melanda, yaitu kewaspadaan orangtua mengenai adanya penyakit berbahaya yang mengintai anaknya.
Menurutnya, diperlukan upaya bersama-sama antara tenaga kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit, serta peran orangtua untuk bisa menemukan gejala sedini mungkin.
Dengan demikian, anak yang diduga mengalami hepatitis akut dapat segera tertolong dan mendapatkan penanganan sesegera mungkin.
Baca juga: 7 Upaya Mencegah Hepatitis Akut Misterius, Apa Saja?
Kendati belum diketahui penyebabnya, Hanifah menyebutkan ada langkah pencegahan agar menjaga anak dari infeksi virus, yang diduga menular melalui saluran napas serta saluran cerna.
Pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindarkan anak-anak dari hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, antara lain:
"Meskipun kita tahu ada hepatitis akut berat yang bisa menimbulkan kematian, para ibu jangan panik. Kita waspada saja, kita temukan gejala itu dari sejak awal, agar kita punya waktu untuk bisa menolong anak-anak kita," pungkas dia.
Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.
Berdasarkan data kasus per 3 Mei 2022, lebih dari 200 kasus telah dilaporkan setidaknya dari 20 negara.
Sebagian besar kasus berada di Inggris, yang merupakan negara pertama yang melaporkan kasus ke WHO.
Baca juga: Hepatitis Akut Misterius, Simak 7 Tanya Jawab mengenai Penyakit Ini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.