Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Asal-usul Nama Balikpapan, dari Kuleng Papan hingga Papan Sumbangan Rakit yang Lepas

Kompas.com - 28/04/2022, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sultan ini saat itu memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai Lama.

Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.

Setibanya di Kutai Lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang karena terlepas selama dalam perjalanan dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora".

Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan. Dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan.

Baca juga: Sejarah dan Penyebab Runtuhnya Kerajaan Holing atau Kalingga

2. Kuleng - Papan

Versi cerita asal usul nama Balikpapan berikutnya adalah dari legenda rakyat yang dimuat dalam bulu 90 Tahun Kota Balikpapan. Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama “Negeri Balikpapan”.

Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai Teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama Kayung Kuleng dan Papan Ayun.

Oleh keturunannya, kampun nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama “Kuleng - Papan” atau artinya “Balik - Papan”.

Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan. Diperkirakan nama negeri Balikpapan itu sudah ada sejak sekitar tahun 1527.

Baca juga: Sejarah dan Penentuan Kalender Islam Global dari Perspektif Ilmu Astronomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com