Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah dan Asal-usul Nama Balikpapan, dari Kuleng Papan hingga Papan Sumbangan Rakit yang Lepas

KOMPAS.com- Bicara tentang sejarah dan nama Kota Balikpapan, hal ini kerap menjadi sebuah guyonan oleh sebagian orang. Terkait asal-usul nama kota ini, banyak yang menyebut kalau nama Balikpapan diambil karena masyarakatnya tidur di balik sebuah papan.

Namun, benarkah begitu? Jika tidak, lantas dari mana sebenarnya nama Balikpapan itu berasal dan bagaimana sejarah kota itu dibentuk?

Sejarah Kota Balikpapan

Dikutip dari situs resmi balikpapan.go.id, sejarah berdirinya atau terbentuknya Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dari cerita tentang Minyak.

Minyak yang dimaksudkan lebih tepatnya adalah sumur minyak Mathilda.

Sumur ini adalah pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan.

Penamaan sumur minyak Mathilda ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran yang ditunjukan pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.

Tentang sejarah Kota Balikpapan ini tak terlepas dari banyaknya para pendatang yang menginjakkan kaki di kota ini, mulai dari orang Jawa yang bekerja sebagai pengebor, hingga pekerja dari China dan India.

Pekerja dari China dan India inilayh yang menjadi cikal bakal penghuni desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul sebagain besar warga Balikpapan.

Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak tanah atau “lantung”, juga mengundang semakin besarnya jumlah pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.

Hingga kini, Balikpapan berkembang menjadi Kota Minyak yang mampu menghasilkan 86 juta barrel minyak per tahun.

Letak geografis Kota Balikpapan

Balikpapan adalah kota di Provinsi Kalimantan Timur, yang memiliki luas wilayah mencapai 834,48 kilometer persegi yang terdiri atas 503,30 kilometer persegi daratan dan 340,18 kilometer persegi perairan.

Batas wilayah Kota Balikpapan meliputi Kabupaten Kutai Kertanegara di bagian utara, Selat Makassar pada bagian selatan dan timur, serta Penajam Paser Utara di bagian barat.

Secara umum, Kota Balikpapan memiliki kontur wilayah berbukit dengan ketinggian antara 0 hingga lebih dari 100 meter di atas permukaan laut.

Penduduk Balikpapan termasuk heterogen dan hidup bersama dengan damai. Tercatat setidaknya ada 104 kelompok etnis yang ada di Balikpapan.

Sementara itu, Hari Jadi Kota Balikpapan ditentukan pada tanggal 10 Februari 1897.

Penetapan tanggal ini merupakan tanggal peristiwa pengeboran pertama sumur minyak di Balikpapan dan merupakan hasil seminar sejarah Kota Balikpapan tanggal 1 Desember 1984.

Asal usul nama Balikpapan

Selain sejarah Kota Balikpapan, tak kalah menariknya untuk diulik adalah asal-usul nama Balikpapan. Menilik dari susunannya, kata “Balikpapan” dapat dimasukkan ke dalam asal kata bahasa Melayu.

Menurut buku karya F. Valenjin pada tahun 1724, menyebut suatu daerah di hulu sebuah sungai yang berada di teluk sekitar tiga mil dari pantai, desa itu bernama Bilipapan.

Nama Bilipapan itu dikaitkan dengan sebuah komunitas pedesaan di teluk yang sekarang dikenal dengan nama Teluk Balikpapan.

Ada beberapa versi mengenai asal-usul nama Balikpapan ini, di antaranya sebagai berikut.

1. Papan sumbangan untuk rakit lepas

Berdasarkan catatan dalam buku 90 Tahun Kota Balikpapan yang mengutip buku karya F. Valenjin tahun 1724, asal nama Balikpapan ini sudah terjadi sejak lama.

Dalam versi ini, asal nama Balikpapan adalah karena sebuah kejadian yang terjadi pada tahun 1739, sewaktu di bawah Pemerintahan Sultan Muhammad Idris dari Kerajaan Kutai.

Sultan ini saat itu memerintahkan kepada pemukim-pemukim di sepanjang Teluk Balikpapan untuk menyumbang bahan bangunan guna pembangunan istana baru di Kutai Lama.

Sumbangan tersebut ditentukan berupa penyerahan sebanyak 1000 lembar papan yang diikat menjadi sebuah rakit yang dibawa ke Kutai Lama melalui sepanjang pantai.

Setibanya di Kutai Lama, ternyata ada 10 keping papan yang kurang karena terlepas selama dalam perjalanan dan hasil dari pencarian menemukan bahwa 10 keping papan tersebut terhanyut dan timbul disuatu tempat yang sekarang bernama "Jenebora".

Dari peristiwa inilah nama Balikpapan itu diberikan. Dalam istilah bahasa Kutai "Baliklah - papan itu" atau papan yang kembali yang tidak mau ikut disumbangkan.

2. Kuleng - Papan

Versi cerita asal usul nama Balikpapan berikutnya adalah dari legenda rakyat yang dimuat dalam bulu 90 Tahun Kota Balikpapan. Menurut legenda dari orang-orang suku Pasir Balik atau lazim disebut Suku Pasir Kuleng, maka secara turun menurun telah dihikayatkan tentang asal mula nama “Negeri Balikpapan”.

Orang-orang suku Pasir Balik yang bermukim di sepanjang pantai Teluk Balikpapan adalah berasal dari keturunan kakek dan nenek yang bernama Kayung Kuleng dan Papan Ayun.

Oleh keturunannya, kampun nelayan yang terletak di Teluk Balikpapan itu diberi nama “Kuleng - Papan” atau artinya “Balik - Papan”.

Dalam bahasa Pasir, Kuleng artinya Balik dan Papan artinya Papan. Diperkirakan nama negeri Balikpapan itu sudah ada sejak sekitar tahun 1527.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/28/080300023/sejarah-dan-asal-usul-nama-balikpapan-dari-kuleng-papan-hingga-papan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke