Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Gunung Berapi Tonga Resmi Jadi yang Terbesar di Abad 21

Kompas.com - 23/04/2022, 12:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Letusan Gunung Tonga yang terjadi pada awal tahun resmi telah dikonfirmasi sebagai letusan eksplosif terbesar di abad 21. Hasil tersebut berdasakan beberapa analisis data yang cermat.

Letusan gunung berapi bawah laut Tonga memang terbilang luar biasa.

Gunung berapi bawah laut ini mengeluarkan material sekitar 10 kilometer kubik dalam volume, serta menghasilkan gelombang kejut atmosfer yang mengelilingi dunia beberapa kali.

Bahkan letusan Gunung Berapi Tonga ini menghasilkan gumpalan abu setengah ukuran wilayah Perancis.

Peringkat Volcanic Explosivity Index (VEI) untuk ledakan Gunung Tonga pun ditetapkan pada skala 6. Skala letusan seperti itu terjadi setiap 50-100 tahun sekali.

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (22/4/2022) peneliti menggunakan algoritma baru yang dikembangkan untuk mengidentifikasi skala letusan gunung berapi bawah laut Tonga.

 

Baca juga: Ahli Sebut Letusan Gunung Berapi Tonga Sebabkan Dampak Serupa seperti Badai Matahari

Penggunaan algoritma ini, dalam mengidentifikasi letusan eksplosif terbesar di abad 21 dari gunung berapi Tonga ini, secara signifikan mengurangi jumlah pekerjaan lapangan dan pengukuran langsung yang diperlukan.

Memiliki algoritma seperti ini berpotensi sangat berguna, mengingat banyak letusan terjadi di lokasi terpencil yang tidak memiliki banyak peralatan di sekitar untuk mengukur peristiwa secara langsung.

Apa yang para ilmuwan miliki sekarang adalah jaringan luas yang terdiri dari ratusan stasiun pemantauan seismik.

Ini dapat dengan sangat cepat menangkap gaung di tanah, bahkan melintasi jarak yang jauh.

Gelombang seismik inilah yang kemudian digunakan dalam pendekatan baru untuk menghitung ukuran letusan yang dihasilkan Gunung Tonga. Berdasarkan studi ini, disebutkan bahwa letusan gunung Tonga terbesar di abad 21.

Baca juga: Dahsyatnya Letusan Gunung Bawah Laut Tonga Sebabkan Atmosfer Bumi Bergetar

Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai suara guntur yang keras di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya.HANDOUT Cuplikan yang diambil dari rekaman satelit Himawari-8 Jepang dan dirilis oleh Institut Nasional Informasi dan Komunikasi (Jepang) pada 15 Januari 2022 menunjukkan letusan gunung berapi yang memicu tsunami di Tonga. - Letusannya begitu kuat hingga terdengar sebagai suara guntur yang keras di Fiji lebih dari 800 kilometer (500 mil) jauhnya.

Selain itu, algoritma dapat memperkirakan ukuran letusan gunung berapi, seperti yang terjadi pada Gunung Tonga, hanya dalam waktu satu jam jika tersedia cukup data.

Hal tersebut tentunya dapat membantu menilai ukuran awan abu yang dihasilkan dan bagaimana awan itu dapat memengaruhi lingkungan di sekitarnya.

Gunung Tonga meletus pada Januari 2022. Letusan gunung berapi bawah laut ini telah menghancurkan 90 persen pulau Hunga Tonga Ha'apai yang tidak berpenghuni.

Para ahli berpikir cara gunung berapi meledak langsung ke air laut daripada ke udara terbuka, yang diperkirakan mungkin ada hubungannya dengan skala ledakan berikutnya dan juga kekuatan dan jarak yang ditempuh dari tsunami berikutnya.

Baca juga: Semburan Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Api Tonga Mencapai Ketinggian 58 Km

"Letusan Gunung Tonga tak dapat diperkirakan dengan cepat dengan algoritma pemantauan standar. Ini menekankan perlunya mengembangkan pendekatan baru untuk analisis observasi instrumental," tulis peneliti dalam makalah mereka.

Meski begitu peneliti mengakui algortima baru yang mereka kembangkan saat ini masih kerangka kerja sederhana yang dapat disempurnakan dalam banyak cara di masa depan.

Namun untuk sementara algoritma sudah dapat membuat perhitungan secara real time tanpa banyak adanya komputasi.

Kendati demikian apabila terdapat lebih banyak lagi data yang dikumpulkan, maka algoritma pun makin dapat lebih ditingkatkan.

Studi yang akhirnya menobatkan letusan Gunung Berapi Tonga sebagai letusan terbesar di abad 21 ini telah dipublikasikan di jurnal Geophysical Research Letters.

Baca juga: Letusan Gunung Berapi Tonga Mengirim Riak ke Angkasa, Ahli Jelaskan Dampaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com