Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Apa yang Terjadi pada Tubuh Setelah Meninggal Dunia | WHO Lacak Subvarian Baru Omicron | Obat Sakit Gigi Berlubang

Kompas.com - 13/04/2022, 07:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

-

KOMPAS.com - Sains menjelaskan apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal dunia, menjadi salah satu berita populer Sains sepanjang Selasa (12/4/2022).

Setelah manusia meninggal dunia, maka akan ada perubahan secara fisik, yang mana setelah kematian, tubuh akan terurai menjadi bahan organik yang lebih sederhana.

Peningkatan suhu dapat mempercepat reaksi kimia dalam proses pembusukan tubuh usai meninggal dunia.

Berita populer Sains lainnya yakni tentang perkembangan subvarian baru Omicron. WHO tengah melacak dua subvarian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5

Upaya yang dilakukan WHO ini adalah untuk melihat apakah kedua sub-garis keturunan varian Omicron tersebut lebih menular, atau berbahaya dibandingkan subvarian sebelumnya.

Obat untuk sakit gigi berlubang, juga menjadi salah satu ulasan populer Sains sepanjang Selasa.  Banyak pilihan obat sakit gigi berlubang yang dapat diperoleh di apotek.

Selain berita tersebut, informasi terkait diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, juga menjadi ulasan yang populer.

Seperti diketahui bahwa diabetes telah dikenal sebagai salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gula darah yang telah banyak ditemukan di Indonesia.

Beberapa rangkuman berita populer Sains sepanjang Selasa (12/4/2022) hingga Rabu (13/4/2022) pagi ini dapat disimak selengkapnya berikut ini.

Apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal dunia?

Setelah mengalami kematian, tubuh akan terurai menjadi bahan organik yang lebih sederhana, baik melalui proses biologis maupun kimia. Proses tersebut dapat berlangsung beberapa pekan hingga beberapa tahun lamanya.

Setelah meninggal dunia, tubuh seseorang akan mengalami peningkatan suhu yang dapat mempercepat reaksi kimia dalam proses pembusukan tubuh.

Proses lamanya pembusukan juga dapat dipengaruhi oleh bagaimana tubuh dikuburkan di tanah.

Studi yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information tahun 2020, menunjukkan bahwa mayat dapat bergerak selama proses pembusukan.

Para peneliti menemukan gerakan terjadi di seluruh anggota badan setelah kematian, termasuk pada tahap dekomposisi lanjut. Mereka mencatat, lengan bergerak dari posisi bawah ke posisi peregangan di kedua sisi.

Ada beberapa tahapan perubahan tubuh setelah meninggal dunia, seperti rigor mortis, kembung, kulit mengelupas, keluarnya organ dari dalam tubuh hingga munculnya belatung.

Selengkapnya, berita populer Sains tentang apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal dunia, dapat disimak di sini.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Setelah Meninggal Dunia? Sains Jelaskan

WHO lacak subvarian baru Omicron

Saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melacak beberapa kasus infeksi Covid-19 yang diakibatkan oleh dua subvarian baru Omicron, yakni BA.4 dan BA.5.

WHO pun telah menambahkan subvarian BA.4 dan subvarian BA.5, sebagai saudara dari BA.1 ke dalam daftar pemantauannya.

"Kami mulai melacak mereka (subvarian BA.4 dan BA.5), karena mutasi tambahan yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada kemampuan menghindari kekebalan," ungkap WHO seperti dilansir dari Express, Senin (11/4/2022).

Sementara, para ahli memperingatkan bahwa subvarian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan ini akan cepat mendominasi kasus infeksi di negara tersebut.

"Hanya beberapa lusin kasus BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan ke database GISAID global," kata WHO.

Selain Afrika Selatan, subvarian BA.4 dan BA.5 telah terdeteksi di Denmark, Inggris, Botswana, dan Skotlandia.

Lebih lengkap mengenai perkembangan pelacakan WHO terhadap subvarian baru Omicron, BA.4 dan BA.5 ini, dapat dibaca di sini.

Baca juga: WHO Lacak Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5, Seperti Apa Karakteristiknya?

Obat sakit gigi berlubang paling ampuh

Masalah gigi berlubang sebenarnya harus diperiksa ke dokter gigi. Namun, banyak orang enggan untuk mengunjungi dokter gigi karena sibuk atau takut.

Untuk meredakan sakit gigi sementara sebelum pergi ke dokter gigi, Anda bisa meminum obat pereda nyeri yang bisa Anda beli di apotek.

Ada banyak pilihan obat sakit gigi berlubang paling ampuh di apotek. Banyak di antaranya bahkan bisa dibeli tanpa resep.

Salah satunya ibuprofen, yakni obat sakit gigi berlubang yang dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter.

Bahkan ombat ini dikenal ampuh mengatasi sakit gigi, dan tersedia dalam bentuk kapsul, tablet hingga suspensi.

Selain itu, paracetamol, yakni jenis obat anti nyeri atau pereda sakit gigi berlubang yang dinilai relatif aman bagi semua kalangan.

Jenis obat sakit gigi berlubang lainnya yang bisa konsumsi tanpa resep dokter yakni asam mefenamat dan natrium diklofenak.

Selengkapnya tentang informasi obat sakit gigi berlubang yang paling ampuh ini dapat disimak di sini.

Baca juga: Obat Sakit Gigi Berlubang Paling Ampuh di Apotek

Mengenal diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2

Diabets adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa menjadi sumber energi utama bagi sel tubuh manusia.

Glukosa yang menumpuk dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik, dapat menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh.

Terdapat dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Yakni diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel di pankreas yang membuat hormon insulin.

Hal ini mengakibatkan ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin yang cukup untuk menjaga gula darah tetap terkendali. Insulin sangat penting untuk metabolisme glukosa.

Tanpa insulin, glukosa menumpuk dalam darah, yang seiring waktu dapat memicu komplikasi.

Diabetes 2 adalah penyakit progresif. Pada penderita diabetes tipe 2, pankreas tidak menghasilkan cukup insulin dan/atau tubuh tidak menggunakannya secara efisien.

Berita populer Sains tentang diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2, selengkapnya dapat dibaca di sini.

Baca juga: Mengenal Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2, Apa Bedanya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com