Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Tubuh Setelah Meninggal Dunia? Sains Jelaskan

Kompas.com - 12/04/2022, 12:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sains jelaskan bahwa tubuh manusia akan mengalami perubahan secara fisik setelah meninggal dunia. Setelah mengalami kematian, tubuh akan terurai menjadi bahan organik yang lebih sederhana melalui proses biologis maupun kimia.

Proses ini dapat berlangsung selama beberapa pekan hingga beberapa tahun lamanya. Adapun tahapan dari proses tersebut bisa dijelaskan secara detail dengan sains.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh setelah meninggal dunia

Dilansir dari BBC Science Focus, Kamis (7/4/2022) peningkatan suhu dapat mempercepat reaksi kimia dalam proses pembusukan tubuh usai meninggal dunia. Sebaliknya, tubuh akan tetap awet lebih lama, ketika suhu di sekitarnya lebih dingin.

Selain itu, proses lamanya pembusukan juga dipengaruhi bagaimana tubuh dikuburkan di tanah. Studi yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information tahun 2020, menunjukkan bahwa mayat dapat bergerak selama proses pembusukan.

Para peneliti menemukan gerakan terjadi di seluruh anggota badan setelah kematian, termasuk pada tahap dekomposisi lanjut. Mereka mencatat, lengan bergerak dari posisi bawah ke posisi peregangan di kedua sisi.

"Kami pikir gerakan itu berhubungan dengan proses pembusukan, saat tubuh menjadi mumi dan ligamen mengering," ujar penulis studi, Alyson Wilson.

Baca juga: Laura Anna Meninggal Dunia, Begini Kondisi Kesehatannya Setelah Alami Kecelakaan

Tahapan perubahan tubuh setelah meninggal dunia

1. Rigor mortis

Pada tahapan pertama ini, tubuh yang baru saja meninggal dunia masih "segar", yang dapat berlangsung selama sepekan. Salah satu perubahan pertama yang terlihat adalah kemunculan pallor mortis.

Kondisi tersebut terjadi ketika tubuh mulai pucat, lantaran kurangnya sirkulasi dan darah berhenti mengalir melalui kapiler. Pallor Mortis biasanya dialami tubuh sekitar 15 menit setelah kematian.

Adapun tahapan rigor mortis terjadi sekitar dua hingga enam jam setelah seseorang meninggal dunia. Selama fase ini sel-sel rusak karena kekurangan oksigen.

Kemudian, tubuh menjadi lemas karena proses proteolisis yaitu penguraian protein dan menyebabkan hilangnya kekakuan.

Umumnya tahapan rigor mortis akan terjadi selama 36 jam, lalu dilanjutkan fase berikutnya yang dikenal sebagai kelemahan sekunder atau secondary flaccidity. Ketika tubuh dikuburkan, 10 menit setelahnya serangga yang hidup di tanah akan mengerubunginya.

2. Kembung

Selanjutnya adalah tahapan di mana perut menjadi kembung, karena bakteri di usus tidak bisa lagi dikendalikan, mulai bereproduksi, dan memakan tubuh manusia.

Menurut studi yang dilakukan tim The Human Microbiome Project, dalam tahapan kedua setelah meninggal dunia, bakteri di usus membutuhkan waktu sekitar 58 jam untuk menyebar ke hati, limpa, jantung, hingga otak.

Baca juga: Mayoritas Bergejala Ringan, Kenapa Pasien Omicron Bisa Meninggal Dunia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com