KOMPAS.com - Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah salah satu dari tiga spesies badak Asia yang hanya ditemukan di pulau Jawa, Indonesia.
Badak bercula satu ini merupakan badak paling langka yang masih hidup dan salah satu mamalia yang paling terancam punah.
Saat ini, badak Jawa hidup dan dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Pada tahun 2020, pengelola Taman Nasional Ujung Kulon mengandalkan data perangkap kamera untuk mengidentifikasi dan melacak badak Jawa.
Mereka memperkirakan bahwa populasi badak Jawa tidak lebih dari 68-74 ekor yang masih hidup.
Baca juga: Bayi Badak Sumatera Lahir, Kenapa Masa Kehamilan Badak Bisa Sangat Lama?
Badak Jawa sangat rentan terhadap kepunahan karena bencana, hilangnya habitat, penyakit, perburuan, dan potensi perkawinan sedarah.
Dilansir dari World Wildlife Fund (WWF), berikut adalah beberapa penyebab badak jawa terancam punah:
Sejak lama, badak Jawa telah menjadi target perburuan liar. Mereka juga dibunuh karena dianggap sebagai hama pertanian.
Biasanya, badak Jawa dibunuh untuk diambil culanya, komoditas yang sangat berharga dalam pengobatan tradisional Asia.
Keragaman genetik yang rendah dan perkawinan sedarah dapat mempersulit kelangsungan hidup spesies badak Jawa dalam jangka panjang.
Baca juga: Seekor Badak Sumatera Betina Lahir di Taman Nasional Way Kambas
Dalam beberapa tahun terakhir, empat ekor badak, termasuk satu betina dewasa muda, diperkirakan mati karena penyakit.
Penyakit ini mungkin ditularkan ke ternak liar kemudian menular ke badak.
Orang-orang yang tinggal di dekat habitat badak Jawa terus merambah hingga mengakibatkan kerusakan merusak habitat badak.
Selain itu, pembangunan di dekat taman nasional juga berisiko mengambil habitat badak Jawa.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, badak Jawa diyakini seukuran dengan badak hitam (Diceros bicornis).
Baca juga: Cara Badak Berkembang Biak