KOMPAS.com - Seekor bayi badak Sumatera telah lahir di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Setelah 8 kali keguguran, induk badak tersebut berhasil mempertahankan masa kehamilannya yang sangat lama, yakni selama 450 hari.
Badak adalah salah satu hewan dengan masa kehamilan yang cukup lama.
Masa kehamilan badak, jika dibandingkan dengan masa kehamilan pada manusia, siklus reproduksi dari kelima spesies badak seperti badak hitam, badak putih, badak Sumatera, badak Jawa, dan badak India, akan jauh lebih lama.
Seperti yang dialami induk badak Sumatera bernama Rosa yang melahirkan anak badak betina belum lama ini di Taman Nasional Way Kambas, setelah melewati 450 hari masa kehamilan.
Lantas, kenapa masa kehamilan badak sangat lama?
Untuk menjawab hal tersebut, serba-serbi hewan akan membahas mengenai seberapa lama badak mengalami siklus kehamilan.
Hewan mamalia berukuran besar yang dengan cula di moncongnya ini, dapat hamil hingga 450 hari.
Dilansir dari Pets on Mom, Selasa (29/3/2022) pada spesies badak putih, periode kehamilannya bisa mencapai 15 hingga 16 bulan atau sekitar 450 sampai 480 hari.
Baca juga: Seekor Badak Sumatera Betina Lahir di Taman Nasional Way Kambas
Waktu ini dibutuhkan induk badak putih sebelum melahirkan anak badak, yang beratnya sekitar 63 kg.
Berbeda dengan spesies badak putih, seperti dilansir dari laman WWF, Selasa (29/3/2022) masa kehamilan badak hitam bisa terjadi selama 419 hingga 478 hari.
Badak betina biasanya hanya melahirkan satu anak setiap dua hingga tiga tahun. Setelah dilahirkan, seekor anak badak akan tetap bersama induknya selama sekitar dua hingga empat tahun sampai keturunan selanjutnya lahir.
Lantaran masa kehamilan badak yang sangat lama dan lambat, para peneliti kesulitan untuk mengembangbiakkan spesies badak yang sudah dianggap terancam punah atau rentan ini. Terlebih di tengah maraknya perburuan liar terhadap cula badak, untuk diperjualbelikan.
Selama siklus reproduksi, semua badak betina menghabiskan banyak waktu di tempat yang jauh dari manusia.
Anak badak Sumatera yag baru saja lahir itu merupakan anak dari induk badak Rosa dari kehamilannya yang kesembilan.
Sebab, induk badak tersebut mengalami 8 kali keguguran, sebelum akhirnya berhasil hamil dan melahirkan seekor bayi badak Sumatera betina.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Perlu Menjaga Populasi Badak Sumatera Asli Indonesia