Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Faktor Psikologis Bisa Memicu Gangguan Tidur, Bagaimana Mengatasinya?

Kompas.com - 29/03/2022, 20:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan tidur seperti insomnia, sering kali menyebabkan sakit kepala. Namun pemicu gangguan kesehatan tidur tidak hanya faktor fisik, tetapi penyebab susah tidur juga bisa karena faktor psikologis.

Dipaparkan Staf Medis Divisi Psikosomatik dan Paliatif Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) - RSCM Dr Rudi Putranto, SpPD, K-Psi, MPH, FINASIM, ahli membagi dua hal yang menghubungkan sakit kepala dengan gangguan tidur yakni biologis dan psikologis.

Dalam webinar memperingati Hari Tidur Sedunia 2022, dia menjelaskan bahwa aspek psikologis yang dapat mengganggu tidur adalah perubahan emosi.

Hal inilah yang dinilai memengaruhi pola tidur di mana salah satunya disebabkan penurunan hormon serotonin. Jika berlangsung lama, kondisi tersebut bisa mengakibatkan gangguan tidur, bahkan insomnia kronik pada seseorang.

Sementara aspek biologis dapat dipengaruhi oleh konsumsi obat-obatan. Selain itu, dapat pula diakibatkan gangguan pada fisik karena penyakit tertentu seperti kanker atau diabetes, yang menimbulkan nyeri terus-menerus.

"Nyeri terus-terusan itu memengaruhi tidur akhirnya. Atau nyeri kronik pada orang tua misalnya ada rematik itu juga akan memengaruhi tidurnya juga. Jadi ada aspek biologisnya," ujar Rudi, Jumat (25/3/2022).

Baca juga: 3 Penyebab Coronasomnia, Gangguan Tidur yang Dialami Penyintas Covid-19

Hormon yang berkurang pada orang berusia tua juga bisa memengaruhi kondisi tidur, karena perubahan emosi yang menyebabkan terganggunya pola tidur.

Sejumlah penelitian menyebut sebanyak 50 persen populasi di dunia memiliki gangguan tidur. Sementara itu, 50 persen sampai 75 persen mengalami gangguan tidur karena nyeri kepala.

"Orang yang ada gangguan psikis bisanya diserta dengan adanya sakit kepala. Jadi saling memengaruhi, mana yang dikontrol lebih dahulu pemahaman ini yang perlu kita ketahui," imbuhnya.

Artinya, harus diidentifikasi terlebih dahulu hal apa yang menjadi penyebab kesehatan tidur terganggu seperti kebiasaan sehari-hari, pola makan, sering mengonsumsi minuman berkafein, kebiasaan merokok, meminum minuman beralkohol, atau kebiasaan memakan makanan pedas.

"Jadi tidurnya terganggu, akhirnya aliran darah berkurang, hormon stres meningkat (memicu) sakit kepala di pagi hari dan kalau berulang-ulang untuk keseimbangan tubuh tidak baik. Memang kita perlu mencari akarnya (penyebabnya) satu-satu," terang Rudi.

Perlu diketahui, penyebab gangguan tidur yang dipengaruhi oleh aspek psikologis maupun biologis tidak bisa didiagnosis sendiri. Pemeriksaan oleh dokter sangat diperlukan dengan menyampaikan kebiasaan sehari-hari, hingga konsumsi obat-obatan.

Baca juga: ADHD Bisa Picu Gangguan Tidur pada Anak, Begini Penjelasannya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com