Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendengkur Tanda Gangguan Tidur, Ini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/03/2020, 17:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap bahwa mendengkur, biasa disebut ngorokmerupakan hal wajar akibat kelelahan. Tapi kenyataannya, mendengkur adalah salah satu gejala gangguan tidur. 

Dokter ahli syaraf dan praktisi kesehatan tidur, dr Rimawati Tedjasukmana, mengatakan bahwa mendengkur merupakan gangguan tidur yang paling banyak diderita pasiennya dan ini juga salah satu gejala dari penyakit Obstructive Sleep Apnea (OSA).

Berdasarkan penelitian yang ia lakukan pada 2013-2015, prevalensi OSA di Jakarta mencapai 16-17 persen. Meski banyak dari pasien yang bersedia menjalani perawatan, kata dia, tetap ada sebagian yang menolaknya.

Baca juga: Orang Mendengkur Tak Boleh Berkendara, Ini Sebabnya

“Beberapa pasien merasa tidak tahan menggunakan mesin CPAP, terlalu merepotkan katanya. Kemudian, ada juga yang takut mendapatkan stigma orang sakit berat. Hal ini sangat disayangkan mengingat konsekuensi dari kurangnya tidur berkualitas pada beberapa kasus bisa menjadi gawat,” kata dia.

CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) adalah mesin yang digunakan untuk meniupkan udara ke hidung dan mulut selama tidur.

Penggunaan mesin CPAP ini adalah salah satu terapi yang bisa digunakan bagi orang dengan kondisi gangguan mendengkur akibat sleep apnea.

Baca juga: Mendengkur pada Anak Berakibat Langsung pada Otak

Sleep apnea sering menjadi penyebab ngorok paling serius. Sleep apnea ialah salah satu gangguan tidur serius di mana pernapasan sering berhenti selama tidur.

Pada orang-orang dengan sleep apnea, otot-otot di jalur pernapasan menjadi terlalu rileks sehingga menutup sekitar 10 detik. Ini terjadi paling tidak 5 kali setiap jam.

Cara mengobati kasus ini bisa menggunakan mesin CPAP yang meniupkan udara ke hidung dan mulut selama tidur, dan operasi perbaikan anatomi.

Selain sleep apnea, penyebab mendengkur lainnya adalah lanjut usia (lansia), minum alkohol, hidung tersumbat ,dan septum menyimpang.

Ilustrasi terapi mendengkur menggunakan CPAP.Shutterstock Ilustrasi terapi mendengkur menggunakan CPAP.

Atasi mendengkur dengan mengubah gaya hidup

Dilansir dari The Mayo Clinic, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala mendengkur.

Pertama, Anda bisa tidur menghadap ke samping. Sebab, ketika Anda berbaring telentang, lidah Anda bisa mengarah ke dalam tenggorokan sehingga akan membatasi pernapasan.

Jika suka tidur telentang, Anda juga bisa mengangkat kepala sekitar 4 inci atau 10 sentimeter dari tempat tidur dengan menggunakan bantal untuk mencegah hal yang sama.

Baca juga: Mendengkur Bisa Jadi Tanda Adanya Penyakit

Menghilangkan berat badan dan berhenti merokok juga bisa mengurangi dengkur karena berbagai penelitian telah mengaitkan keduanya.

Terakhir, jangan lupa untuk tidur yang cukup karena kelelahan bisa membuat dengkur lebih parah.

“Kita butuh lebih banyak kesempatan untuk mensosialisasikan pentingnya mendapatkan tidur berkualitas," ujar Rimawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com