Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Yogyakarta Diterpa Hujan Es | Kerajaan 4 Spesies King Cobra | Dampak Letusan Gunung Tonga Serupa Badai Matahari

Kompas.com - 29/03/2022, 07:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Hal itu diungkapkan studi pra-cetak di Hong Kong yang menemukan Omicron Siluman ini diduga lebih berbahaya jika menginfeksi anak, daripada varian virus corona lainnya ataupun influenza.

Studi yang dilakukan tim dari University of Hong Kong tersebut, membandingkan data milik pasien anak yang dirawat di rumah sakit akibat infeksi varian sebelumnya, dengan subvarian BA.2.

Para peneliti memakai data dari periode Januari 2020 hingga November 2021.

Pada Februari 2022, yakni puncak gelombang Omicron Hong Kong tercatat sebagian besar infeksi disebabkan oleh subvarian BA.2, di mana sebanyak 1.147 anak dirawat di rumah sakit, dan empat di antaranya meninggal dunia.

Anak-anak yang meninggal dunia berusia 11 bulan, 3 tahun, 4 tahun, dan 9 tahun.

Studi ini menyebutkan, anak berusia 9 tahun yang meninggal diketahui mengalami distrofi atau kelelahan otot.

Berita populer Sains tentang infeksi parah pada anak akibat subvarian Omicron BA.2 tersebut dapat dibaca selengkapnya di sini.

Baca juga: Subvarian Omicron BA.2 Berisiko Sebabkan Infeksi Lebih Parah pada Anak, Studi Jelaskan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com