Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Gempa dan Tsunami di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 27/03/2022, 17:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Lantas, mengapa simulasi gempa dan tsunami ini penting dilakukan?

Meskipun tujuan utama dalam simulasi gempa dan tsunami di Bandara Ngurah Rai Bali merupakan target untuk memperkuat mitigasi bencana di provinsi tersebut, ada alasan jelas lainnya mengapa kegiatan itu dilakukan di sana.

1. Kawasan diapit 2 sumber gempa

Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan bahwa sebenarnya simulasi gempa dan tsunami ini memang sangat penting dilakukan di Bali sebagai  daerah yang cukup rawan kedua bencana ini.

Pulau Bali secara tektonik merupakan wilayah yang diapit oleh dua sumber gempa potensial yang dapat membangkitkan gempa kuat dan memicu tsunami.

"Wilayah Selatan Bali berhadapan dengan sumber gempa tumbukan lempeng yang populer dikenal sebagai zona megathrust yang mampu memicu gempa dengan skenario terburuk mencapai magnitudo 8,5," kata Daryono dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, ia menambahkan, di sebelah Utara Bali terdapat sumber gempa sesar akif yang dikenal sebagai Flores Thrust yang jalurnya memanjang dari utara Fores hingga Bali dan mampu memicu gempa dengan skenario terburuk mencapai magnitudo 7,5.

2. Sejarah gempa kuat di Bali

Dalam catatan sejarah, wilayah Bali pernah dilanda gempa kuat dan merusak sebanyak 11 kali dan terjadi tsunami sebanyak 6 kali.

Khusus untuk wilayah selatan Bali, tsunami pernah terjadi 3 kali yaitu pada 21 Januari 1917 saat terjadi gempa dahsyat “Gejer Bali”.

Selanjutnya, pada 19 Agustus 1977 saat terjadi gempa Sumba magnitudo 8,3 dan pada 2 Juni 1994 saat terjadi gempa Banyuwangi magnitudo 7,8.

Baca juga: Mengenal Potensi Gempa Kuat Megathrust Terkait Gempa Nias Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com