Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/03/2022, 18:03 WIB
Mela Arnani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber CDC

Epidemi terjadi saat agen dan host rentan hadir dalam jumlah yang memadai, dan agen dapat secara efektif disampaikan dari sumber ke host rentan.

Epidemi dapat terjadi oleh sejumlah akibat, meliputi:

1. Peningkatan baru dalam jumlah atau virulensi agen

2. Pengenalan agen baru ke dalam pengaturan yang belum pernah terjadi sebelumnya

3. Cara penularan yang ditingkatkan sehingga orang yang lebih rentan terpapar

4. Perubahan kerentanan respons pejamu terhadap agen

5. Faktor-faktor yang meningkatkan paparan host atau melibatkan pengenalan melalui jalur masuk baru.

Contoh dari penyakit yang pernah menjadi epidemi yaitu virus Ebola di Republik Demokratik Kongo pada 2019, Avienza influenza/flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, dan SARS di 2003.

Baca juga: Epidemiolog: Indonesia Masih Jauh untuk Transisi Pandemi ke Endemi, Ini yang Harus Dilakukan

Selain perbedaan endemi dan epidemi, ada juga istilah pandemi. Seperti pandemi penyakit Covid-19 yang kini sedang berlangsung di seluruh dunia.

Pandemi merupakan wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas. Pandemi adalah epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang.

Dituliskan Health Direct Australia, pengumuman terjadinya pandemi global terjadi berada di bawah tanggung jawab Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO melakukannya dengan memantau wabah penyakit dan mengikuti saran dari pakar kesehatan internasional.

Namun, negara-negara kemungkinan akan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak pandemi sebelum WHO membuat pernyataan resmi.

Jadi, contoh perbedaan pandemi dan endemi yakni penyakit yang menjadi pandemi yaitu Covid-19 yang berjalan sejak 2019, dan endemi seperti penyakit demam berdarah.

Baca juga: Virus Corona Pandemi Global, Apa Bedanya dengan Epidemi dan Wabah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com