Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kanker Tiroid, Gejala, Jenis, Penyebab, dan Pengobatannya

Kompas.com - 20/03/2022, 12:03 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker tiroid merupakan jenis kanker langka yang memengaruhi kelenjar tiroid, kelenjar kecil di pangkal leher yang menghasilkan hormon.

Dituliskan Mayoclinic, tiroid berfungsi menghasilkan hormon yang mengatur detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan berat badan.

Kanker tiroid paling sering terjadi pada orang berusia 30 tahunan dan di atas 60 tahun. Wanita 2-3 kali lebih mungkin untuk mengembangkannya dibandingkan pria.

Baca juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Begini Cara Deteksi Awal Kanker Tiroid

Beberapa jenis kanker tiroid muncul, beberapa tumbuh sangat lambat, dan bisa juga sangat agresif. Sebagian besar kasus kanker tiroid dapat disembuhkan dengan pengobatan.

Kanker tiroid biasanya dapat diobati. Dalam banyak kasus, kanker ini dapat disembuhkan sepenuhnya, meskipun terkadang dapat muncul kembali setelah pengobatan.

Gejala

Kanker tiroid kemungkinan tidak menimbulkan gejala apa pun pada awalnya. Tapi saat tumbuh, itu bisa menyebabkan rasa sakit dan bengkak di leher.

Secara klinis, kanker tiroid memunculkan sejumlah gejala seperti:

  • Benjolan tanpa rasa sakit atau pembengkakan di bagian depan leher, meskipun hanya 1 dari 20 benjolan di leher yang merupakan kanker
  • Pembengkakan kelenjar di leher
  • Suara serak yang tidak dapat dijelaskan dan tidak mebaik setelah beberapa minggu
  • Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh
  • Kesulitan menelan

Jenis kanker tiroid

Terdapat empat jenis utama kanker tiroid, seperti:

  • Karsinoma papiler, jenis yang paling umum, terhitung sekitar 8 dari 10 kasus, yang biasanya mempengaruhi orang di bawah 40 tahun terutama wanita
  • Karsinoma folikular, menyumbang hingga 1 dari 10 kasus dan cenderung memengaruhi orang dewasa paruh baya, terutama wanita
  • Karsinoma tiroid meduler, menyumbang kurang dari 1 dalam 10 kasus
  • Karsinoma tiroid anaplastik, jenis yang paling langka dan serius, terhitung sekitar 1 dari 50 kasus dan biasanya mempengaruhi orang di atas usia 60 tahun.

Sebagai informasi, karsinoma papiler dan folikular terkadang dikenal sebagai kanker tiroid berdiferensiasi. Kanker ini lebih mudah diobati dibandingkan jenis lainnya.

Baca juga: 6 Faktor Risiko Kanker Tiroid, Paparan Radiasi hingga Kurang Iodium

 

Penyebab kanker tiroid

Kanker tiroid terjadi saat ada perubahan pada DNA di dalam sel tiroid, yang menyebabkan kanker tumbuh tak terkendali dan menghasilkan benjolan.

Biasanya tidak jelas mengenai penyebab perubahan tersebut, tapi beberapa hal dapat meningkatkan risiko terkena kanker tiroid, seperti:

Tiroid yang meradang (tiroiditis) atau gondok, tapi bukan tiroid yang terlalu aktif atau tiroid yang kurang aktif

  • Riwayat keluarga kanker tiroid, risiko lebih tinggi jika kerabat dekat menderita kanker tiroid
  • Paparan radiasi di masa anak-anak seperti radioterapi
  • Kegemukan
  • Kondisi usus yang disebut familial adenomatous polyposis (FAP)
  • Akromegali, suatu kondisi langka dengan tubuh memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan

Baca juga: Benjolan di Leher Depan, Hati-hati Gejala Kanker Tiroid

Pengobatan

Temui dokter apabila memliki gejala kanker tiroid. Gejalanya mungkin disebabkan oleh kondisi yang kurang serius seperti pembesaran tiroid atau gondok, sehingga penting untuk memeriksakannya.

Dokter akan memeriksa leher dan dapat mengatur tes darah untuk memeriksa seberapa baik tiroid bekerja.

Apabila ada kemungkinan menderita kanker atau tidak yakin dengan apa yang menyebabkan gejala, biasanya akan dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, pengobatan untuk kanker tiroid tergantung pada jenisnya dan penyebarannya. Adapun pengobatan utamanya meliputi:

  • Operasi untuk mengangkat sebagian atau seluruh tiroid
  • Pengobatan yodium radioaktif, menelan zat radioaktif yang mengalir melalui darah dan membunuh sel-sel kanker
  • Radioterapi eksternal, sebuah mesin digunakan untuk mengarahkan sinar radiasi pada sel kanker untuk membunuhnya
  • Kemoterapi dan terapi bertarget, obat-obatan yang digunakan untuk membunuh sel kanker

Biasanya setelah mendapatkan perawatan, akan dilakukan kontrol atau janji lebih lanjut dengan dokter untuk memantau perkembangan penyakit.

Baca juga: Pemanis Buatan Aspartam, Benarkah Menyebabkan Kanker?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com