KOMPAS.com - Para ilmuwan yang melakukan ekspedisi menuju kedalaman 8.000 meter di bawah laut ke Palung Atacama menemukan organisme mikroskopis, sejenis teripang tembus pandang.
Ekspedisi kapal selam dilakukan pada Januari lalu. Adapun Palung Atacama tercipta oleh pertemuan dua lempeng tektonik di Samudra Pasifik Timur.
“Kami berhasil membawa manusia ke tempat di mana tidak ada manusia lain sebelumnya,” ujar Direktur Millennium Institute of Oceanography di University of Concepcion Chili, Osvaldo Ulloa seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (19/3/2022).
Ulloa bergabung dengan penjelajah Amerika Victor Vescovo dan asisten direktur Milenium Ruben Escribano, dalam perjalanan selama 12 minggu di lepas pantai utara Chili di parit sepanjang 5.900 kilometer yang membentang hingga ke ekuator.
Saat ekspedisi yang dinamai Atacama Hadal mencapai kedalaman 100 meter Palung Atacama, keadaan sangat gelap gulita.
Penglihatan anggota awak terbatas pada apa yang dapat ditangkap lampu LED kapal selam. Lebih jauh dari kegelapan, dituliskan muncul kehidupan laut dalam yang luar biasa.
Baca juga: Spesies Sejenis Teripang Purba Ditemukan, Namanya Terinspirasi Fiksi Ilmiah
“Kami menemukan struktur geologis, dan di sana (Palung Atacama) kami melihat sejenis holothurian atau teripang tembus pandang seperti jeli, yang belum kami catat dan kemungkinan besar merupakan spesies baru,” papar Ulloa.
Continued our dives in the Atacama Trench yesterday with Dr. Ruben Escribano of Chile. Dove to ~7,200 meters near the Richards Deep, witnessing growths of ultra-deep ocean coral, Elpidids Peniagone (the small animals), and unknown colors (bacterial matting?) on rock outcroppings. pic.twitter.com/ouM7PuCeEK
— Victor Vescovo (@VictorVescovo) January 24, 2022
Selain itu, para ilmuwan juga menemukan komunitas bakteri yang memiliki filamen, yang bahkan tidak diketahui ada di Palung Atacama.
“(Bakteri) yang memakan senyawa kimia dan anorganik,” lanjut dia.
Selain menemukan organisme mikroskopis sejenis teripang tembus pandang di kedalaman Palung Atacama, ekspedisi ini juga menemukan spesies amphipoda.
Baca juga: Berbeda dengan Hewan Lain, Teripang Kawin dengan Melepaskan Sperma dan Sel Telur ke Air