Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Jantung Bawaan Berisiko Sebabkan Hipertensi Paru, Bagaimana Bisa?

Kompas.com - 11/03/2022, 19:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Kemudian, penebalan dinding pembuluh darah pada akhirnya bisa mengakibatkan sindroma eissenmenger yaitu sulitnya darah dialirkan ke paru-paru.

Kendati angka kejadian hipertensi paru yang berkaitan dengan penyakit jantung bawaan pada anak masih rendah, jika kondisinya dibiarkan terlalu lama bukan tidak mungkin berpotensi akan dialami pada usia 30 hingga 40 tahun kemudian.

"Mungkin selama ini orangtuanya dapat informasi jantung bisa menutup sendiri bocornya. Ini mungkin karena orangtua mendapatkan pemahaman yang salah, menganggap bocornya bisa ditutup dengan dibiarkan saja," imbuhnya.

Dengan demikian, saat anak dengan penyakit jantung bawaan yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu hipertensi paru yang berat.

Oleh karenanya, konsultasi dengan dokter terkait perawatan penyakit jantung bawaan maupun hipertensi paru sangat penting dilakukan.

Baca juga: Waspadai Penyakit Jantung Bawaan Lahir

Hipertensi paru pada anak dengan penyakit jantung bawaan

"Kalau dibandingkan anak penyakit jantung bawaan dengan hipertensi paru dan anak penyakit jantung bawaan tanpa hipertensi paru, angka kematiannya tinggi sekali," ucapnya.

Berdasarkan studi tahun 2018, angka kematian anak penyakit jantung bawaan yang disertai hipertensi paru mencapai 75 persen terutama bagi mereka yang terdiagnosis pada usia 30 tahun ke atas.

Sebaliknya, seseorang dengan penyakit jantung bawaan tanpa hipertensi paru, prevalensi kematiannya lebih rendah, di bawah 50 persen. Perlu diketahui, hipertensi paru bisa diketahui dengan berbagai pemeriksaan oleh dokter yang menangani.

Beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan termasuk anamnesis atau pemeriksaan riwayat secara rinci, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, skrining dengan elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiografi.

Selain itu, pemeriksaan tambahan lainnya juga dapat dilakukan misalnya foto toraks ataupun pencitraan CT scan toraks.

Baca juga: Mengenal Penyakit Jantung Bawaan, Kelainan Bawaan Paling Umum di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com