Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyakit Jantung Bawaan Berisiko Sebabkan Hipertensi Paru, Bagaimana Bisa?

KOMPAS.com - Penyakit hipertensi paru adalah salah satu penyakit yang jarang ditemukan, bahkan sebagian masyarakat mungkin masih belum mengetahuinya. Penyakit jantung bawaan dapat berisiko menyebabkannya.

Lantaran gejalanya tidak spesifik, kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi para tenaga medis dalam menegakan diagnosis dini hipertensi paru yang disebabkan penyakit jantung bawaan.

Lantas, bagaimana penyakit jantung bawaan menyebabkan hipertensi paru?

Berkaitan dengan hal tersebut, Pakar Kardiologi Anak Rumah Sakit Adam Malik Medan, dr Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A (K), mencontohkan kasus hipertensi paru pada pada penyakit jantung bawaan tipe VSD (defek septum ventrikel).

Menurutnya, kebocoran di dinding ventrikel jantung mengakibatkan aliran darah ke paru-paru berlebihan.

Lalu, ketika aliran darah ke paru-paru berlebihan maka tekanan darah di pembuluh paru akan meningkat.

"Hal ini (penyakit jantung bawaan) yang menyebabkan tekanan paru jadi meningkat, itulah yang kita sebut hipertensi paru, awalnya seperti itu dulu tidak langsung terjadi penebalan pembuluh darah," papar Rizky dalam webinar Kenali Gejala Hipertensi Paru pada Anak dan Cara Penanganannya, Kamis (10/3/2022).

Pada kondisi hipertensi paru, kata dia, tekanan darah di pembuluh paru ditandai dengan pengukuran rerata arteri pulmonalis atau mean pulmonary artery pressure (mPAP) lebih dari 25 mmHg.

Apabila kebocoran jantung tidak diperbaiki atau penyakit jantung bawaan tidak ditangani dengan tepat, maka berisiko meningkatkan tekanan pada paru-paru yang lebih tinggi.

"Jika berlama-lama, dinding pembuluh paru menebal, pada saat waktu tertentu alirannya berubah, yang tadinya dari jantung kiri berubah dari jantung kanan ke jantung kiri," ujar dr Rizky.

"Kenapa bisa berubah, karena tekanan parunya sudah sangat tinggi sekali sudah lebih tinggi daripada tekanan darah di tubuhnya sehingga terjadi perubahan aliran (darah)," lanjut dia menjelaskan penyakit jantung bawaan menyebabkan hipertensi paru.

Kemudian, penebalan dinding pembuluh darah pada akhirnya bisa mengakibatkan sindroma eissenmenger yaitu sulitnya darah dialirkan ke paru-paru.

Kendati angka kejadian hipertensi paru yang berkaitan dengan penyakit jantung bawaan pada anak masih rendah, jika kondisinya dibiarkan terlalu lama bukan tidak mungkin berpotensi akan dialami pada usia 30 hingga 40 tahun kemudian.

"Mungkin selama ini orangtuanya dapat informasi jantung bisa menutup sendiri bocornya. Ini mungkin karena orangtua mendapatkan pemahaman yang salah, menganggap bocornya bisa ditutup dengan dibiarkan saja," imbuhnya.

Dengan demikian, saat anak dengan penyakit jantung bawaan yang tidak ditangani dengan baik dapat memicu hipertensi paru yang berat.

Oleh karenanya, konsultasi dengan dokter terkait perawatan penyakit jantung bawaan maupun hipertensi paru sangat penting dilakukan.

Hipertensi paru pada anak dengan penyakit jantung bawaan

"Kalau dibandingkan anak penyakit jantung bawaan dengan hipertensi paru dan anak penyakit jantung bawaan tanpa hipertensi paru, angka kematiannya tinggi sekali," ucapnya.

Berdasarkan studi tahun 2018, angka kematian anak penyakit jantung bawaan yang disertai hipertensi paru mencapai 75 persen terutama bagi mereka yang terdiagnosis pada usia 30 tahun ke atas.

Sebaliknya, seseorang dengan penyakit jantung bawaan tanpa hipertensi paru, prevalensi kematiannya lebih rendah, di bawah 50 persen. Perlu diketahui, hipertensi paru bisa diketahui dengan berbagai pemeriksaan oleh dokter yang menangani.

Beberapa pemeriksaan yang dibutuhkan termasuk anamnesis atau pemeriksaan riwayat secara rinci, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, skrining dengan elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiografi.

Selain itu, pemeriksaan tambahan lainnya juga dapat dilakukan misalnya foto toraks ataupun pencitraan CT scan toraks.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/11/190100823/penyakit-jantung-bawaan-berisiko-sebabkan-hipertensi-paru-bagaimana-bisa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke