Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RS Pondok Indah Group

RS Pondok Indah Group adalah grup rumah sakit swasta yang mengelola tiga rumah sakit, yakni RS Pondok Indah - Pondok Indah, RS Pondok Indah - Puri Indah, dan RS Pondok Indah - Bintaro Jaya. Ketiga rumah sakit ini didukung para dokter ahli dari berbagai disiplin ilmu serta mengadopsi teknologi medis terkini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan terdepan.

Mengenal Thalasemia pada Bayi, Penyebab dan Gejalanya

Kompas.com - 02/03/2022, 12:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Tak semua bayi terlahir sehat, beberapa bayi terlahir dengan penyakit bawaan. Salah satunya thalasemia. Penyakit apa itu?

Melansir Mayo Clinic, Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang menyebabkan tubuh memiliki hemoglobin kurang dari biasanya. Hemoglobin memungkinkan sel darah merah membawa oksigen.

Menurut Dokter Spesialis Anak RS Pondok Indah dr. Rosary, Sp.A, thalasemia pada bayi disebabkan oleh adanya kelainan bawaan yang diturunkan dari kedua orangtua.

Baca juga: Thalasemia: Penyebab, Gejala, dan Jenis

“Bawaan orangtua ini menyebabkan berkurangnya atau tidak diproduksinya rantai globin pembentuk hemoglobin (sel darah merah), sehingga sel darah merah mudah rusak atau berumur pendek,” jelas dr. Rosary kepada Kompas.com.

Lebih lanjut ia menjelaskan, apabila hanya salah satu orangtua yang pembawa gen thalasemia, maka anaknya berisiko memiliki thalasemia minor/trait (50 persen) dan tidak akan memiliki thalasemia mayor.

Namun, jika kedua orangtuanya pembawa gen thalasemia, maka kemungkinan mereka akan memiliki anak dengan 50 persen thalasemia minor, 25 persen sehat, dan 25 persen sisanya dengan thalasemia mayor.

Jenis dan gejala Thalasemia

Thalasemia terbagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan gejalanya, yaitu:

1. Thalasemia mayor umumnya diketahui sejak bayi, dengan gejala antara lain tampak pucat, lemah dan lesu, sering sakit, dan terkadang disertai perut yang membuncit.

2. Thalasemia intermedia bergejala seperti talasemia mayor, tetapi muncul pada usia anak lebih besar dan dengan derajat lebih ringan.

3. Thalasemia minor/trait biasanya tidak bergejala dan anak tampak normal. Namun, pada pemeriksaan darah dapat ditemukan kadar hemaglobin yang sedikit di bawah normal

Cara penanganan thalasemia bergantung pada jenis thalasemia yang dimiliki, berikut penjelasannya:

1. Pada thalasemia mayor diperlukan transfusi darah rutin setiap bulan dan terapi kelasi besi (obat-obatan untuk mengikat zat besi yang berlebihan akibat transfusi).

2. Pada tgalasemia intermedia tetap memerlukan transfusi darah dan kelasi besi, tetapi tidak sesering pada anak dengan talasemia mayor.

3. Pada thalasemia minor/trait biasanya tidak memerlukan pengobatan.

Baca juga: Waspada Dehidrasi pada Bayi, Ini Gejala dan Penyebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Seberapa Akurat Ingatan Masa Kecil Kita?

Kita
Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com