Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusa di Kanada Diduga Telah Menularkan Virus Corona pada Manusia, Ini Kata Peneliti

Kompas.com - 02/03/2022, 11:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Studi baru mengungkapkan, bahwa ada kemungkinan penularan virus corona dari seekor rusa di Kanada pada manusia.

Dalam studi pra-cetak di server bioRxiv yang dipublikasikan pada 25 Februari 2022 ini, para peneliti mengeklaim telah menemukan kasus penularan Covid-19 dari rusa hasil perburuan ke manusia.

Oleh karenanya, mereka memperingatkan pemerintah untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap hewan liar. Upaya tersebut , kata peneliti, diperlukan sebagai cara untuk mencegah mutasi virus, maupun mencegah penyebarannya.

Baca juga: Virus Omicron Ditemukan pada Rusa di New York, Timbulkan Kekhawatiran Munculnya Varian Baru

Melalui studi yang belum ditinjau rekan sejawat ini, tim peneliti menggunakan sampel dari ratusan rusa ekor putih yang diburu pada musim gugur lalu di wilayah barat daya Ontario, Kanada.

Dilansir dari The Guardian, Senin (28/2/2022), mereka melakukan tes swab (usap), serta menguji kelenjar getah bening hewan tersebut. Hasilnya ditemukan sebanyak 17 dari 298 rusa positif Covid-19. Rusa-rusa tersebut juga didiagnosis terinfeksi varian baru dari virus corona.

Dijelaskan tim, garis keturunan virus ini memiliki sedikit kemiripan dengan strain Covid-19 yang telah teridentifikasi saat ini.

Para peneliti pun membandingkan susunan genetik virus corona yang ditemukan pada rusa, dengan kasus virus yang ditemukan pada manusia di wilayah tersebut.

Setelahnya, mereka menemukan satu penduduk yang terinfeksi jenis virus serupa, dan diketahui telah melakukan kontak dengan rusa.

Akan tetapi, para peneliti mencatat data sampel ini masih sangat terbatas, sehingga sulit untuk memahami hubungan genetik antara strain, waktu ataupun lokasi paparan virus yang membuktikan rusa sebagai inangnya.

“(Temuan) ini meyakinkan bahwa kami tidak menemukan bukti penularan lebih lanjut, selama kami melakukan banyak pengambilan sampel dan banyak pengurutan,” ujar ahli mikrobiologi yang juga ilmuwan di Sunnybrook Health Sciences Centre, Samira Mubareka.

“Jika terus melakukan pengawasan ini, kami akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang risiko (dari penularan virus)sebenarnya,” sambung dia.

Baca juga: Virus Corona Ditemukan Mampu Bersembunyi di Testis, Kok Bisa? Studi Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com