Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Antibodi dari Booster Vaksin Sinopharm Turun Setelah Enam Bulan

Kompas.com - 24/02/2022, 16:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNA

KOMPAS.com - Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa antibodi yang dipicu dari vaksin dosis ketiga atau booster Sinopharm turun setelah enam bulan usai penyuntikan.

Para peneliti juga mencatat, pemberian dosis keempat vaksin Sinopharm tidak meningkatkan kekebalan yang signifikan terhadap Covid-19 varian Omicron.

Studi pracetak yang dipublikasikan di jurnal medRxiv pada Senin (21/2/2022) lalu ini dilakukan oleh sejumlah peneliti di China.

Tim mengungkapkan imunisasi berulang menggunakan vaksin yang tidak aktif seperti Sinopharm sebagai vaksin booster keempat mungkin tidak ideal, dalam meningkatkan respons antibodi terhadap varian Omicron.

Baca juga: Super Immunity Covid-19, Kombinasi Antibodi Pasca-Infeksi dan Vaksinasi

"Hasil (studi) kami memberikan beberapa implikasi pada dosis booster yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap VoC (variant of concern), seperti Omicron. Penggunaan mendesak dari vaksin tidak aktif untuk booster keempat, layak tetapi tidak ideal," demikian tulis peneliti.

Menurut studi yang belum ditinjau oleh rekan sejawat ini, merekomendasikan pilihan vaksin berbasis protein atau vaksin mRNA mungkin bisa digunakan untuk meningkatkan antibodi lanjutan dalam melawan varian Omicron.

Adapun para peneliti telah melakukan uji coba terhadap 38 petugas kesehatan di China yang telah menyelesaikan dua dosis vaksin lima bulan sebelumnya.

Kemudian, peneliti menemukan tingkat antibodi penawar peserta penelitian turun menjadi 53 persen terhadap varian Omicron, sekitar 26 pekan setelah dosis ketiga BBIBP-CorV Sinopharm diberikan.

Hasil ini, kata peneliti, lebih rendah dibandingkan tingkat antibodi yang terlihat dua pekan setelah pemberian vaksin booster Sinopharm.

Seperti dilansir dari CNA, Selasa (22/2/2022) tim juga menyatakan pemberian vaksin dosis keempat, enam bulan setelah yang ketiga juga tampaknya tidak meningkatkan antibodi penetral terhadap varian Omicron.

Namun demikian, mereka menegaskan vaksin Covid-19 masih efektif setelah penyuntikan dosis ketiga.

Baca juga: Vaksin Sinopharm Kantongi Izin Penggunaan Darurat BPOM sebagai Booster

 

Peneliti yang terlibat mengungkapkan bahwa pihaknya masih belum mengerti bagaimana pembacaan antibodi, dapat memengaruhi efektivitas vaksin dosis ketiga atau keempat dalam menurunkan risiko penyakit parah atau bahkan kematian akibat Covid-19.

Sayangnya, studi yang dilakukan di sebuah rumah sakit yang berafiliasi dengan Sun Yat-sen University, di China ini tidak melibatkan efek booster Sinopharm pada lansia maupun anak-anak.

"Penelitian kami memiliki beberapa keterbatasan. Hasilnya didapatkan dari cohort petugas kesehatan muda. Efek dosis keempat pada populasi yang sangat muda dan tua mungkin berbeda," papar peneliti.

Mereka juga menyampaikan studi tersebut tidak mempelajari efek dosis keempat pada respons imun seluler, yang merupakan bagian berbeda dari sistem kekebalan manusia. 

Baca juga: Simak Perbedaan Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com