Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asteroid Menyimpan Rahasia Pembentukan Alam Semesta, Apa Itu?

Kompas.com - 21/02/2022, 19:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asteroid adalah salah satu objek luar angkasa yang berukuran lebih kecil dibandingkan planet. Benda langit ini berbatu ini ternyata menyimpan rahasia pembentukan alam semesta.

Asteroid adalah benda langit berbatu yang jumlahnya sangat banyak di Tata Surya kita. Sebagian besar asteroid yang diketahui kerap ditemukan di wilayah antara orbit Mars dan Jupiter.

Kendati sering asteroid sering kali disebutkan banyak kesempatan, beberapa orang mungkin masih belum mengetahui apa itu asteroid. Oleh karenanya, rahasia alam semesta kali ini membahas mengenai asteroid.

Lantas, apa itu asteroid?

Seperti dilansir dari NASA Space Place, Rabu (2/2/2022) asteroid adalah benda berbatu yang mengorbit atau memutari Matahari.

Asteroid juga kerap disebut sebagai planet minor, tetapi karena ukurannya yang kecil, benda langit ini tidak tergolong sebagai planet.

Para astronom biasanya menemukan asteroid di berbagai wilayah lain di Tata Surya, misalnya beberapa asteroid ditemukan di jalur orbit planet.

Hal ini lah yang menandakan bahwa asteroid dan planet mengikuti jalur yang sama, kemudian mengelilingi Matahari. Asteroid juga ditemukan di Bumi dan beberapa planet lain yang mengorbitnya.

Baca juga: Resmi, Asteroid Trojan Baru Bergabung dalam Orbit Bumi

Asal-usul asteroid di alam semesta

Menurut para ahli, asteroid adalah benda langit yang tercipta sisa-sisa dari pembentukan alam semesta.

Sejak pembentukannya sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, awan besar yang berasal dari gas dan debu ikut runtuh. Ketika ini terjadi, sebagian besar materi jatuh ke pusat awan, lalu membentuk Matahari.

Di antara debu-debu tersebut, ada yang menyentuh dan mengembun di awan untuk membentuk planet.

Sedangkan asteroid hanyalah sisa-sisa dari pembentukan alam semesta di masa lalu, saat planet-planet terbentuk.

Menariknya, tidak semua asteroid memiliki karakteristik yang sama. Sebab, asteroid terbentuk di berbagai tempat yang berbeda, dengan jarak yang berbeda pula. Adapun ciri khas asteroid di antaranya:

  • Asteroid tidak bulat seperti planet. Mereka memiliki bentuk bergerigi dan tidak beraturan.
  • Beberapa asteroid berdiameter ribuan kilometer, pada jenis lainnya ada yang berukuran sekecil batu kerikil.
  • Mayoritas asteroid terbuat dari berbagai jenis batuan, dan terkadang mengandung tanah liat atau logam, seperti nikel dan besi.

Baca juga: 5 Fakta Asteroid Raksasa yang Akan Melintas Dekat Bumi Awal Februari Nanti

Ilustrasi asteroid mendekati Bumi.SHUTTERSTOCK/Dima Zel Ilustrasi asteroid mendekati Bumi.

Manfaat asteroid bagi manusia

Meski berukuran lebih kecil dari planet, asteroid nyatanya telah memberikan banyak ilmu pengetahuan bagi para ilmuwan.

Hal ini dikarenakan asteroid terbentuk pada saat yang sama dengan objek lain di alam semesta.

Batuan luar angkasa ini memberikan banyak informasi kepada para ilmuwan, tentang sejarah planet dan Matahari.

Para ilmuwan juga kerap mempelajari karakteristik asteroid melalu meteorit, yakni potongan-potongan kecil asteroid yang terbang melalui atmosfer dan mendarat di permukaan Bumi.

Bahkan, beberapa misi luar angkasa Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) juga telah berhasil mengamati asteroid.

Baca juga: Asteroid Besar Akan Melintas Dekat Bumi Awal Februari, Apakah Berbahaya?

Salah satunya ialah pesawat ruang angkasa NEAR Shoemaker yang mendarat di asteroid dekat Bumi bernama Eros, di tahun 2001 silam.

Kemudian, pesawat ruang angkasa Dawn juga tercatat pernah melakukan perjalanan ke sabuk asteroid pada tahun 2011, dengan mengorbit dan mempelajari asteroid raksasa Vesta serta planet kerdil bernama Ceres.

Masih dilakukan oleh NASA, pada tahun 2016 badan antariksa ini meluncurkan pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx guna mempelajari asteroid Bennu yang letaknya berdekatan dengan Bumi.

Setelah mempelajari asteroid Bennu selama beberapa tahun, penjelajah OSIRIS-REx mengambil sampel debu maupun batuan dari permukaan asteroid.

Sampel tersebut kabarnya akan mendarat di Gurun Utah pada September 2023 mendatang.

Melalui sampel batuan dan debu asteroid tersebut, para ilmuwan nantinya akan mendalami mengenai bagaimana cara planet terbentuk dan kehidupan dimulai.

Baca juga: Asteroid Berukuran 2 Kali Empire State Building Lewat Dekat Bumi Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com