Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

68 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Belum Divaksin Lengkap, Ini Penjelasan Kemenkes

Kompas.com - 15/02/2022, 18:30 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mencatat sebanyak 1.090 pasien Covid-19 dilaporkan meninggal dunia, selama periode varian Omicron mendominasi kasus infeksi Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 68 persen ternyata belum divaksin lengkap.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid. Menurutnya, 65 persen pasien Covid-19 yang meninggal tersebut, belum menerima vaksin Covid-19 lengkap.

Itulah sebabnya, kata Nadia, vaksinasi Covid-19 lengkap dua dosis merupakan salah satu cara untuk mencegah pasien mengalami gejala berat, hingga risiko kematian akibat terinfeksi virus corona.

“Dari data 1.090 pasien yang meninggal hingga Minggu (13/2), (sebanyak) 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76 persen usianya lebih dari 45 tahun, 49 persen masuk golongan lanjut usia, dan 48 persen memiliki komorbid," ujar Nadia dalam keterangan resminya, Minggu (13/2/2022).

Baca juga: Angka Keterisian RS oleh Pasien Covid-19 Terus Naik, Ahli: Ini Warning yang Harus Diwaspadai

Oleh karena itu, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera mendapatkan vaksinasi dosis kedua yang telah terbukti mampu mencegah risiko keparahan penyakit serta kematian akibat Covid-19.

"Tidak ada lagi alasan kita untuk tidak mau divaksinasi melihat data-data yang ada,” imbuhnya.

Untuk diketahui, cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 90,51 persen pada dosis pertama, 65,49 persen untuk dosis kedua, dan 3,47 persen vaksin dosis ketiga (booster).

Adapun penambahan kasus kematian akibat Covid-19 per Senin (14/2/2022) menurut data Kemenkes yakni 145 kasus. Jika dibandingkan dengan kasus kematian saat gelombang varian Delta, Kemenkes menilai perbandingannya terbilang sangat berbeda.

" Hari ini (14/2) kasus (pasien Covid-19) meninggal harian mencapai 145 jiwa per hari, jauh dibandingkan puncak Delta yang menyentuh angka 1800 jiwa per hari," papar Nadia.

Baca juga: Pasien Covid-19 Isoman Diberikan Vitamin C, B, E dan Zinc Gratis, Apa Saja Manfaatnya?

Di samping cakupan vaksinasi Covid-19, dr Nadia berkata, bahwa pihaknya tengah meningkatkan pelayanan kesehatan, upaya testing dan tracing.

Sementara ini, kapasitas rumah sakit, secara nasional per hari Senin (14/2/2022) pukul 18:30 WIB, tercatat pasien yang dirawat sebanyak 32 persen dari total ketersediaan tempat tidur dan isolasi.

"Artinya, rumah sakit kita masih memiliki kapasitas yang sangat baik untuk menampung pasien Covid-19. Angka ini baru sementara dan kapasitas ini masih dapat terus ditingkatkan jika memang diperlukan,” terangnya.

Kemudian, kesiapan tenaga kesehatan juga terus ditingkatkan. Sedangkan, kurangnya tenaga kesehatan dapat diatasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengaturan SDM, sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan.

Baca juga: 11 Telemedicine untuk Pasien Covid-19 dan Mekanismenya

Kemenkes pun menyampaikan agar pasien Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, atau di tempat isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah.

Hal ini dinilai dapat membantu meringankan beban rumah sakit hingga 70 persen, dan dengan begitu pasien gejala sedang hingga kritis bisa ditangani dengan optimal.

“Sejak adanya perbaikan layanan pengantaran obat bagi pasien isoman yang berkonsultasi melalui platform telemedisin, (sebanyak) 85 persen paket obat Kemenkes kini sudah bisa sampai maksimal H+1 sejak pemesanan dilakukan,” ucap Nadia.

Dia berharap, dengan peningkatan pelayanan, maka masyarakat akan lebih tenang dalam melakukan isolasi mandiri, maupun saat berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di rumah masing-masing.

Baca juga: Kriteria Pasien Covid-19 yang Harus Dirawat di Rumah Sakit, Isoman, dan Isoter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com