Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Namai Spesies Cacing Beracun Humbertium Covidum untuk Menghormati Pasien Covid-19

Kompas.com - 09/02/2022, 09:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para peneliti dari Perancis mengumumkan nama spesies cacing pipih martil beracun yang baru-baru ini ditemukan dengan sebutan Humbertium covidum.

Dilansir dari Science Alert, Senin (7/2/2022) cacing beracun yang dapat menyebabkan kerusakan ekologi pada lingkungan di luar habitatnya itu dijuluki 'Covid' oleh tim peneliti untuk menghormati para pasien Covid-19.

"Nama spesifik covidum dipilih sebagai penghormatan kepada banyak korban di seluruh dunia akibat pandemi Covid-19," ujar ahli parasitologi Perancis dari National Museum of Natural History, Jean-Lou Justine.

"Sebagian besar penelitian ini dilakukan selama diberlakukannya lockdown," sambung dia.

Baca juga: Bukti Sanitasi Buruk di Masa Lalu, Cacing Parasit Ditemukan di Toilet Berusia 2700 Tahun

Dijelaskan peneliti, 'cacing pipih Covid' yang masuk ke dalam genus Bipalium merupakan jenis cacing tanah pemangsa dengan kepala berbentuk seperti palu. Bentuk kepala tersebut adalah ciri khas dari cacing Humbertium covidum.

Mereka menambahkan, bahwa banyak dari jenis cacing itu menyelinap ke berbagai wilayah di seluruh dunia, melalui tanaman-tanaman yang dikirim antar negara.

Sebagian besar di antaranya bahkan menjadi spesies invasif di Amerika Serikat serta Eropa.

Humbertium covidum, kata tim, memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 3 sentimeter. Selain itu, spesies cacing tersebut juga berwarna hitam metalik tanpa garis atau ornamen lain, yang jarang ditemukan pada cacing pipih.

Adapun cacing ini pertama kali ditemukan pada beberapa taman di wilayah Perancis dan Italia.

Dalam studi yang telah dipublikasikan di Peer J pada 1 Februari 2022 ini peneliti juga menggambarkan alat kelamin cacing Humbertium covidum dengan sangat rinci.

Sebab, hal tersebut merupakan metode penting dalam penelitian untuk membedakan spesies dan subfamili yang berbeda.

Kemudian tim peneliti juga menemukan cacing pipih martil di pulau Mayotte di Perancis, dan diberi nama Diversibipalium mayottensis.

Sama seperti temuan 'cacing pipih Covid', spesies ini juga memiliki panjang sekitar 3 sentimeter, serta memiliki bintik biru-hijau yang cantik di tubuhnya yang berwarna cokelat.

Akan tetapi, para peneliti menyebut cacing-cacing pipih ini kemungkinan tidak berasal dari Perancis ataupun Italia.

Baca juga: 5 Cacing Parasit yang Bisa Hidup di Tubuh Manusia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com