KOMPAS.com - Varian B.1.1.529 atau Omicron telah menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia. Varian virus corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan pada akhir November 2021 lalu ini, juga tercatat telah mendominasi di banyak negara.
Bahkan, varian Omicron dapat menginfeksi orang yang sudah divaksin Covid-19. Kendati demikian, gejala yang muncul cenderung ringan. Selain itu, vaksin Covid-19 juga terbukti masih bisa mencegah keparahan penyakit dan rawat inap bagi pasien.
Melansir Independent, Sabtu (12/2/2022) tim peneliti di Norwegia telah melakukan penelitian terhadap 111 dari 117 tamu sebuah pesta yang terinfeksi varian Omicron.
Baca juga: Positif Omicron Tanpa Gejala, Apa yang Harus Dilakukan?
Dari jumlah tersebut, 89 persen orang diketahui telah mendapatkan dua dosis vaksin mRNA, dan tidak ada yang disuntik dosis ketiga atau booster.
Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Eurosurveillance itu, ada sembilan gejala utama Omicron yang dialami oleh pengunjung pesta yang telah divaksinasi dua dosis.
Adapun gejala Omicron yang banyak dikeluhkan mereka di antaranya:
1. Batuk
2. Pilek
3. Kelelahan
5. Sakit kepala
6. Nyeri otot
7. Demam
8. Bersin
9. Mual
Studi ini juga menemukan bahwa batuk, pilek, dan kelelahan adalah gejala Omicron paling umum pada individu yang divaksinasi, sementara bersin dan demam terbilang jarang terjadi.
Baca juga: Positif Omicron Tanpa Gejala, Apa yang Harus Dilakukan?
Di samping itu, para ahli juga menyebut ada dua gejala yang dapat mengindikasikan bahwa Anda telah terpapar Omicron, antara lain kelelahan, pusing atau pingsan.
Kelelahan yang dirasakan pun bisa saja tidak seperti normalnya, lantaran nyeri tubuh dapat menyebabkan otot sakit atau lemah, sakit kepala, bahkan penglihatan kabur maupun kehilangan nafsu makan.
Baca juga: Beredar Pesan Berantai Resep Obat Herbal untuk Infeksi Omicron, Benarkah Efektif?
Terkait dengan gejala Omicron, dr Angelique Coetzee, praktisi sekaligus ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, mengatakan bahwa kelelahan merupakan salah satu gejala utama ketika varian ini merebak di Afrika Selatan.
Sedangkan, menurut laporan ilmiah dari Jerman menunjukkan adanya hubungan antara pingsan dengan Omicron, setelah dokter di Berlin menemukan infeksi Covid-19 memicu pingsan berulang pada pasien berusia 35 tahun yang dirawat di rumah sakit.
Surat kabar di Jerman rztezeitung pun melaporkan para dokter mungkin dapat melihat hubungan yang jelas antara infeksi virus dan pingsan.
Baca juga: 4 Kriteria Sembuh untuk Pasien Omicron
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.