Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye UNICEF #DihantuiTai, Ini Dampak Kuman Limbah Tinja yang Masuk ke dalam Tubuh

Kompas.com - 13/02/2022, 12:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Mencegah dampak kontaminasi kuman limbah tinja

Untuk mencegah dampak buruk dari kontaminasi tinja, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan. 

1. Mencuci tangan

Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu perilaku yang sangat penting dalam mencegah penyebaran kontaminasi tinja. 

2. Pastikan toilet terhubung tangki septik standar

Saran berikutnya dari UNICEF untuk mencegak kontaminasi kuman limbah tinja, yakni memastikan toilet di rumah terhubung dengan tangki septik yang sesuai standard dan disedot secara berkala oleh petugas. 

Dengan memiliki tengki septik yang sesuai standard dan disedot secara berkala, maka kita secara aktif mengurangi penyebaran mikroorganisme patogen dari tinja. 

Namun demikian, bila penggantian septic tank dirasakan sulit untuk dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, maka upaya penyedotan septic tank secara teratur harus segera dimulai, minimal sekali dalam waktu 3-5 tahun. 

Untuk itu, segera kontak petugas penyedotan dan hindari konsumsi air tanah yang tercemar tinja dari sekarang.  

Baca juga: Mikroplastik di Mana-mana, Termasuk di Feses Bayi

3. Pilih air layak konsumsi

Ada sejumlah ciri air layak konsumsi yang bisa Anda amati. Pertama, air tampak jernih. ini adalah langkah awal untuk menilai kualitas air. Apabila air tampak keruh atau berwarna, maka bisa dipastikan tidak layak minum.

Kedua, air terasa tawar dan tidak berbau. Air yang aman dikonsumsi memiliki rasa tawar saat disesap dan tidak berbau.

Bila ada rasa tertentu, bisa jadi mengindikasikan bahwa air tersebut telah tercemar. Apabila beraroma kuat, kombinasi bau besi dan bau tanah, misalnya, mungkin kandungan besi di dalamnya terlampau tinggi. 

Ketiga, hasil cek di laboratorium untuk mengetahui kandungan mikrobiologis yang terkandung dalam air.

Untuk mencegah konsumsi air tanah dari pencemaran tinja, air perlu diolah dulu, misalkan direbus terlebih dahulu, serta disimpan di tempat yang bersih dan ditutup. 

 

Baca juga: BPOM Sebut Kontaminasi BPA pada Air Minum Galon Isi Ulang Berbahaya, Bagaimana Cara Menghindarinya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com