Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/02/2022, 13:00 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Manusia dan hewan hidup dalam lingkungan yang sama. Tapi mengapa hewan-hewan tidak berevolusi seperti kita? - Sami, 13 tahun, London, Inggris

Karena alasan kedekatan, kita bahkan bisa memanggil sahabat kita dengan sebutan ‘saudara’ atau ‘sepupu’.

Baca juga: Penelitian Buktikan Anjing adalah Hewan yang Cerdas

Beberapa pemimpin keagamaan pun disebut ‘bapa’, ‘ibu’, atau ‘suster’. Panggilan ini muncul sebagai simbol penghormatan sekaligus memberikan informasi terkait hubungan kita dengan orang-orang tersebut.

Kecerdasan tingkat tinggi untuk bertahan hidup

Cara penamaan yang dilakukan manusia itu cukup rumit. Butuh kecerdasan dengan otak yang besar untuk mengingat seluruh nama dan sejarah interaksi yang kita punya dengan keluarga ataupun teman.

Simpanse, sebagai sepupu biologis terdekat kita, hanya punya ukuran sepertiga dari otak manusia. Mereka tidak menggunakan bahasa simbolis atau memanggil simpanse lainnya dengan sebutan tertentu.

Induk simpanse memang peduli pada anak-anaknya. Tapi, kakeknya, ayahnya, ataupun simpanse lain tidak sepeduli itu. Akhirnya, hanya sepertiga bayi simpanse yang bertahan hidup hingga dewasa.

Sebaliknya, begitu banyak orang yang menaruh perhatian kepada bayi: memberi makan, menjaga saat sakit, mendidik, memberikan uang, mencurahkan kasih sayang. Akhirnya bayi manusia berpeluang lebih tinggi – tak sekadar bertahan hidup – tapi juga berkembang.

Kecerdasan tingkat tinggi yang membuat manusia lebih peduli kepada satu sama lain juga dapat menjawab sejumlah pertanyaan ihwal mengapa populasi manusia saat ini sedang menuju delapan miliar penduduk.

Barry Bogin

Professor of Biological Anthropology (Emeritus), Loughborough University

Artikel ini tayang di Kompas.com berkat kerja sama dengan The Conversation Indonesia. Tulisan di atas diambil dari artikel asli berjudul "Curious Kids: mengapa kecerdasan hewan tidak berevolusi menjadi seperti manusia?". Isi di luar tanggung jawab Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com