Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 19:45 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Polutan yang mengakibatkan lapisan ozon menipis adalah chlorofluorocarbon (CFC).

CFC adalah salah satu dari beberapa senyawa organik yang terdiri dari karbon, fluor, dan klorin.

Jika CFC juga mengandung hidrogen yang menggantikan satu atau lebih klorin, senyawa ini disebut hidroklorofluorokarbon (HCFC). 

CFC, yang juga dikenal sebagai Freon, pada awalnya dikembangkan pada tahun 1930-an sebagai zat pendingin tahun. 

Beberapa senyawa CFC, terutama triklorofluorometana (CFC-11) dan dichlorodifluoromethane (CFC-12) ll digunakan sebagai propelan semprot aerosol, pelarut, dan agen peniup busa. 

Baca juga: Apa Fungsi Lapisan Ozon di Atmosfer?

Senyawa tersebut sangat cocok untuk kegunaan ini karena tidak beracun, tidak mudah terbakar, dan dapat dengan mudah diubah dari cairan menjadi gas atau sebaliknya.

Dampak buruk CFC

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, terlepas dari nilai komersial dan industrinya, CFC diketahui dapat menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan. 

Studi yang dilakukan oleh ahli kimia asal Amerika, F. Sherwood Rowland dan Mario Molina, serta ahli kimia dari Belanda, Paul Crutzen, menunjukkan bahwa setalah CFC dilepaskan ke atmosfer, terakumulasi di stratosfer, mereka berkontribusi pada penipisan lapisan ozon.

Ozon stratosfer berfungsi melindungi kehidupan di Bumi dari efek berbahaya radiasi ultraviolet Matahari. 

Penurunan konsentrasi ozon stratosfer yang relatif kecil pun dapat mengakibatkan peningkatan risiko kanker kulit pada manusia dan kerusakan genetik pada banyak organisme. 

Baca juga: Hari Ozon Sedunia, KLHK Luncurkan Aplikasi MontiR-AC

Radiasi ultraviolet di stratosfer menyebabkan molekul CFC terdisosiasi hingga menghasilkan atom klorin dan radikal, yakni radikal klorodifluorometil.

Atom klorin kemudian bereaksi dengan ozon untuk memulai proses yang menyebabkan konversi ribuan molekul ozon menjadi oksigen.

Penipisan ozon stratosfer dan bahaya yang menyertainya menimbulkan kekhawatiran tersendiri. 

Oleh sebab itu, penggunaan CFC dalam semprot aerosol dilarang pada akhir 1970-an di Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Skandinavia. 

Kemudian, di tahun 1990, 93 negara sepakat, sebagai bagian dari Protokol Montreal yang didirikan tahun 1987, untuk mengakhiri produksi bahan kimia perusak ozon pada akhir abad ke-20. 

Baca juga: Lapisan Ozon Makin Menipis, Ini Penyebab dan Dampaknya

Pada tahun 1992, daftar negara yang berpartisipasi terus berkembang menjadi 140 dan target untuk mengakhiri produksi CFC maju ke tahun 1996. 

Tujuan dari gerakan ini sebagian besar telah terpenuhi. Pasalnya, HCFC terbukti menimbulkan risiko yang lebih kecil daripada CFC karena HCFC lebih mudah terurai di atmosfer yang lebih rendah

Meski demikian, HCFC juga dapat merusak lapisan ozon dan ditargetkan akan dihapus secara bertahap pada tahun 2030 mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com