Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obat Imunoterapi Keytruda Bantu Turunkan Risiko Kekambuhan Kanker Payudara

Kompas.com - 11/02/2022, 10:05 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi global jangka panjang menemukan, obat imunoterapi Keytruda dapat menyelamatkan ribuan nyawa dengan mengurangi risiko kanker payudara agresif.

Keytruda, juga dikenal sebagai pembrolizumab, menggunakan sistem kekebalan pasien untuk melawan kanker.

Obat tersebut bekerja dengan membantu sistem kekebalan mengenali dan menyerang sel kanker, dan sudah digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, kanker kulit, kanker kandung kemih, dan limfoma Hodgkin.

Keytruda diberikan dalam larutan melalui infus ke aliran darah pasien, dengan jumlah sesi tergantung pada jenis kanker.

Baca juga: Kanker Serviks: Gejala dan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Skrining

Saat ini, peneliti Inggris telah menemukan, jika diberikan dalam kombinasi dengan kemoterapi sebelum operasi, dan sekali lagi setelah operasi, dapat menghentikan penyakit datang kembali pada wanita dengan kanker payudara triple-negatif, jenis agresif dari penyakit.

Sebagai informasi, temuan ini telah dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

Dalam percobaan Keynote-522, wanita dengan kanker payudara triple-negatif awal, di mana penyakit belum menyebar di luar payudara dan kelenjar getah bening (tahap dua dan tiga), diobati dengan Keytruda sebagai tambahan kemoterapi standar sebelum operasi, diikuti oleh Keytruda setelah operasi.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Lakukan Vaksinasi HPV untuk Cegah Kanker Serviks?

Setelah masa tindak lanjut lebih dari tiga tahun, para ahli yang dipimpin oleh Queen Mary University of London dan Barts Health NHS meyakini, bahwa risiko kekambuhan penyakit sebesar 37 persen lebih rendah pada pasien yang diobati dengan kombinasi obat dibandingkan yang diobati dengan kemoterapi saja.

“Kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa penambahan imunoterapi pada kemoterapi pra-operasi meningkatkan respons pengobatan pada pasien dengan kanker payudara triple-negatif pada saat operasi,” kata pemimpin studi Prof Peter Schmid, dari rumah sakit Queen Mary dan St Bartholomew seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (10/2/2022).

Schmid menambahkan, hasil jangka panjang menunjukkan terapi kombinasi secara signifikan mengurangi kekambuhan sekitar 37 persen, termasuk pengurangan kanker payudara sekunder sebesar 39 persen.

“Ini berarti tingkat kesembuhan untuk kanker ini meningkat secara signifikan. Perkiraannya, hanya di Amerika Serikat, di mana baru-baru ini pengobatan disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), pengobatan dapat menyelamatkan sebanyak 10.000 nyawa per tahun,” papar dia.

Baca juga: Mengenal Kanker Ovarium: Gejala, Penyebab, Jenis, hingga Stadiumnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com