KOMPAS.com - Paget disease adalah gangguan pada proses remodeling tulang.
Tubuh penderita paget disease menyerap tulang lama dan membentuk tulang baru yang abnormal.
Tulang baru tersebut mungkin tumbuh di lokasi yang salah atau membuang tulang lama dari area yang dituju.
Proses ini dapat menyebabkan kelemahan pada tulang, nyeri tulang, radang sendi, kelainan bentuk tulang, dan patah tulang . Banyak orang dengan paget disease tidak menyadari kondisi tersebut karena gejalanya seringkali ringan atau tidak terdeteksi.
Dilansir dari Medical News Today, para peneliti belum secara pasti menetapkan penyebab paget disease.
Baca juga: Gangguan Tulang Leher Meningkat Selama Pandemi Covid-19, Ini Saran Dokter
Namun, penyakit ini tampaknya diturunkan dalam keluarga. Menurut American College of Rheumatology, lebih dari satu anggota keluarga memiliki paget disease pada 30 persen kasus.
Dugaan lain mengenai penyebab paget disease adalah gangguan tersebut mungkin terjadi karena infeksi virus campak pada masa kanak-kanak.
Penelitian terkini mengemukakan bahwa campak juga dapat mengubah mekanisme pembentukan tulang, yang mengarah ke paget disease.
Namun, para peneliti belum menemukan hubungan yang jelas antara virus dan paget disease.
Seperti yang telah dikemukakan, seseorang mungkin tidak tahu bahwa dirinya mengidap paget disease karena seringkali tidak mengalami gejala apapun.
Baca juga: Implan Tulang jadi Solusi Inovatif Mengatasi Patah Tulang
Bahkan, gejala yang mungkin dialami pun mirip dengan radang sendi dan gangguan tulang lainnya.
Dilansir dari Medline Plus, berikut adalah beberapa gejala paget disease:
Biasanya, paget disease memburuk secara perlahan dari waktu ke waktu.
Oleh sebab itu, penting untuk memastikan kondisi yang dialami jika merasakan gejala-gejala tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.