Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Eropa Mungkin Bisa Menuju Akhir Pandemi Covid-19

Kompas.com - 25/01/2022, 18:31 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian baru Omicron di Eropa telah menggeser wabah Covid-19 ke fase baru dan kemungkinan dapat segera mengakhiri pandemi yang terjadi.

Varian ini diperkirakan akan menginfeksi sekitar 60 persen orang Eropa pada bulan Maret. Namun, saat gelombang Omicron yang melanda Eropa mereda, akan muncul kekebalan global beberapa minggu atau bulan kemudian, baik dikarenakan vaksin atau orang yang memiliki kekebalan dikarenakan telah terpapar.

“Masuk akal bahwa kawasan ini (Eropa) bergerak menuju semacam permainan akhir pandemi,” ujar Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Hans Kluge seperti dikutip dari CNA, Senin (24/1/2022).

“Kami mengantisipasi akan ada masa tenang sebelum Covid-19 kembali menjelang akhir tahun, tapi belum tentu pandemi kembali,” lanjut dia.

Baca juga: CDC Sebut Vaksin Booster Pfizer 90 Persen Efektif Lawan Infeksi Omicron

Ilmuwan Amerika Serikat Anthony Fauci menyampaikan optimisme serupa pada Minggu (23/1/2022).

Menurut dia, dengan kasus Covid-19 yang turun agak tajam di beberapa bagian Amerika Serikat, ini memperlihatkan sesuatu yang lebih baik. Tetapi, dia memperingatkan agar tidak lengah apabila terus terjadi penurunan jumlah kasus di daerah-daerah seperti timur laut AS.

“Saya yakin akan mulai melihat perubahan haluan di seluruh negeri,” kata Fauci.

Sementara itu, kantor regional WHO untuk Afrika menyampaikan, kasus corona telah turun drastis di wilayah tersebut.

Penurunan kasus itu termasuk kematian, yang pertama kalinya turun sejak gelombang keempat virus yang didominasi Omicron mencapai puncaknya.

Baca juga: Orang yang Terinfeksi Omicron Bisa Menyebarkan Virus hingga 10 Hari

Varian Omicron, yang menurut penelitian lebih menular dibandingkan Delta tapi masih bisa menyebabkan infeksi yang tidak terlalu parah pada orang-orang yang telah divaksinasi, meningkatkan harapan akan peralihan pandemi ke penyakit endemik, yang lebih mudah dikelola seperti flu musiman.

Kendati begitu, masih terlalu dini untuk mempertimbangkan endemik Covid-19.

“Ada banyak pembicaraan tentang endemik, mungkin untuk memprediksi apa yang akan terjadi. Tapi, virus ini mengejutkan, sehingga harus sangat berhati-hati,” tutur Kluge.

Kluge memperingatkan, dengan penyebaran Omicron yang begitu luas, masih ada kemungkinan munculnya varian lain.

Baca juga: Mayoritas Bergejala Ringan, Kenapa Pasien Omicron Bisa Meninggal Dunia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com