Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2022, 14:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Ketahanan gempa dari rumah kayu dapat ditingkatkan secara sederhana tetapi cukup dengan meningkatkan kuantitas atau kekuatan dinding tanpa menggunakan metode rekayasa khusus.

Beton bertulang dan bangunan rangka baja

Tidak seperti rumah kayu, gedung perkantoran, gedung komersial, dan kondominium adalah bangunan beton bertulang atau rangka baja yang dirancang dan dibangun sejak awal agar tahan terhadap gempa berdasarkan prinsip-prinsip rekayasa struktural. 

Untuk bangunan tersebut, kinerja seismik yang diperlukan telah ditingkatkan melalui pengalaman gempa besar dan berdasarkan hasil penelitian baru. 

Bangunan yang dibangun sebelum 1981 di Jepang belum memenuhi kriteria kinerja seismik saat ini sehingga perlu menjalani diagnosis ketahanan seismik atau pekerjaan penguatan seismik.

Adapun bangunan yang dirancang berdasarkan teknik seismik tahan gempa dan diklasifikasikan menjadi: 

  • Struktur dengan sistem antiseismik
  • Struktur dengan sistem redaman
  • Struktur terisolasi seismik

Baca juga: 5 Fakta Gempa Banten: Sumber Gempa dalam Lempeng hingga Kerusakan

Sistem antiseismik memiliki banyak elemen yang memberikan kekuatan terhadap gempa. 

Untuk struktur ini, pertimbangan yang hati-hati diberikan juga untuk meningkatkan kapasitas deformasinya agar terhindar dari kehancuran yang fatal. 

Struktur dengan sistem redaman dirancang untuk menyerap energi seismik melalui deformasi yang substansial dan penyerapan yang efisien dipastikan dengan menggunakan bahan viskoelastik yang memiliki karakteristik penyerapan energi yang tinggi.

Peredam massa juga digunakan di beberapa struktur. Karena peredam bergoyang dengan ritme yang berbeda dari ayunan struktur itu sendiri, peredam ini menekan deformasi struktur.

Beberapa pendapat mengatakan bahwa mekanisme tahan gempa yang dikembangkan untuk bangunan modern ini sudah ada dalam berbagai bentuk dalam struktur kayu tradisional, termasuk sistem redaman yang dicapai melalui pengerjaan kayu, kolom tengah pagoda lima lantai yang berperan sebagai peredam massal, dan isolasi seismik melalui metode pemasangan dasar kolom yang disebut “ishibadate.” 

Saat ini, para ilmuwan Jepan terus mempelajari struktur kayu tradisional untuk menginspirasi kreativitas baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com