Dalam letusan terbaru, aliran lava berhenti di dekat Goma dan tidak ada yang terluka.
Meskipun menjadi salah satu gunung api paling aktif di dunia, Gunung Nyiragongo tak lagi dipantau dengan baik, salah satunya dikarenakan Bank Dunia memotong dana untuk Observatorium Gunung Berapi Goma karena tuduhan korupsi.
6. Letusan Gunung Pavlof
Pada Agustus, tiga gunung berapi di Kepulauan Aleutian Alaska, yaitu Pavlof, Great Sitkin, dan Semisopochnoi meletus secara bersamaan.
Letusannya tidak dekat dengan lokasi pemukiman dan tidak menimbulkan risiko bagi masyarakat.
Meletusnya tiga gunung secara bersamaan jarang terjadi. Alaska mempunyai banyak gunung berapi, dan menjaadi bagian dari Busur Aleutian, rantai gunung berapi yang terletak di perbatasan antara dua lempeng tektonik.
Adapun gunung berapi meletus secara bersamaan di Alaska terakhir kali terjadi sekitar tujuh tahun yang lalu.
Baca juga: Studi: Ancaman Letusan Gunung Berapi Super Selalu Ada
7. Letusan Gunung api bawah laut di Madagaskar
Pada bulan Agustus, para ilmuwan mengungkapkan adanya gunung berapi bawah laut setinggi 820 meter di Samudera Hindia bagian barat, di lepas Madagaskar.
Gunung berapi setinggi sekitar 1,5 kali tinggi One World Trade Center di New York muncul setelah letusan bawah laut aktif terbesar yang pernah tercatat.
Letusan tersebut terjadi tahun 2018, mengikuti serentetan gempa bumi yang melanda daerah yang biasanya tenang secara seismik.
Terhitung pada Mei 2018-Mei 2021, terdapat lebih dari 11.000 gempa bumi yang terdeteksi mengguncang daerah tersebut, dan hanya ada dua gempa bumi terdeteksi di wilayah tersebut sejak 1972.
Gunung berapi yang terbentuk berada di reservoir magma vulkanik terdalam, yang membentang sekitar 55 km di bawah tanah. Para peneliti menduga bahwa letusan serupa pernah terjadi di daerah yang sama pada masa lalu.
Baca juga: Bukti Baru Kuak Letusan Gunung Berapi Bantu Dinosaurus Dominasi Bumi